Penulis : Syamsul
Sudah menjadi Kodrat Ilahi, bahwa proses perjalanan hidup manusia di dunia ini, mulai sejak didalam kandungan seorang ibu, Kanak-kanak, Remaja, Dewasa hingga menjadi tua akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, baik itu pertumbuhan dan perkembangan secara Biologis maupun secara Psikologis. Menurut Teori tabula rasa, secara Psikologis manusia terlahir kedunia dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, dia ibarat kertas putih yang masih kosong.
Menurut penjelasan dalam Al-Qur’an pada surat An-Nahl ayat 78 : Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu-pun, dan Dia memberi kamu Pendengaran, Penglihatan dan Hati agar kamu bersyukur”.
Maka dengan peranan kedua orangtuanyalah yang akan menentukan arah dan masa depan si anak tersebut. Selain itu, proses Kognitif yang diperolehnya baik dari Lingkungan, Pendidikan, Agama, Budaya maupun yang lainnya turut berpengaruh pada proses pembentukan kepribadian si anak, peranan kedua orangtua begitu sangat penting. orangtua merupakan penanggungjawab sepenuhnya bagi masa depan si anak tersebut, hingga sampai pada batas waktu, dimana orangtua sudah dapat melepasnya dengan hidup secara mandiri. Dalam subuah pepatah mengatakan “Buah Jatuh Tidak Jauh-jauh dari pohonnya”. Terkecuali buah yang dibawa kabur oleh kelelawar.
Orangtua Sebagai Contoh Bagi Anak
Bagaimana orangtua berperilaku, terkadang pula akan ditiru oleh si anak. Namun apa jadinya jika seseorang yang diberi tugas dan tanggungjawab sebagai Pendidik, Pemelihara, dan Pelindung bagi si anak, sibuk dengan urusan masing-masing dengan berbagai alasan?. Melepas kontrol terhadap perilaku si anak?.
Saat ini, atau remaja zaman now sudah banyak anak diusia-usia belia yang semakin menunjukkan perilaku-perilaku yang sudah diluar kontrol dan pengawasan orangtua maupun guru-guru di sekolah.
Sehubungan dengan Judul Tulisan ini, penulis akan berusaha mengurai fenomena perilaku remaja zaman now yang ditimbulkan akibat pengaruh dari yang namanya “DIGITAL”
Sebelum membahas tentang pengaruh digital, ada baiknya jika kita mengulas terlebih dahulu sedikit tentang makna, apa itu digital?.
Menurut Wikipedia, kata digital berasal dari kata digitus, yang di ambil dari bahasa Yunani yang artinya jari jemari. Merujuk pada kata ini, maka istilah digital digunakan dalam istilah Teknologi, dimana istilah digital ini adalah penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 1 dan 0, atau on dan of. Sehingga istilah ini merujuk pada teknologi. Seperti Handphone, Televisi, Radio, Game, Robot dan lain lain yang masuk kategori teknologi.
Lantas, apa kaitannya dengan remaja dan perilakunya?
“Masa remaja adalah masa yang paling indah”. Kalimat ini saya gunakan sebagai bahasa kiasan dalam mendeskripsikan perilaku remaja dengan kesenagannya terhadap dunia “Digital”. Masa remaja adalah tahaf pertumbuhan dan perkembangan dari kanak-kanak menuju kedewasaan seseorang, maka sifat remaja itu bisa disebut labil, kelabilan sifat remaja inilah yang kemudian menciptakan rasa penasarannya terhadap sesuatu yang baru, selain ingin mengetahui hal yang baru buat dirinya, remaja juga akan terdorong untuk melakukan hal yang membuat dirinya penasaran. Dari sinilah pengaruh digital memasuki dunia remaja, sistem penyebaran informasi dan komunikasi begitu mudahnya untuk di akses melalui teknologi (digital), seperti akses ke internet dengan menggunakan smartphone misalnya, maka segala jenis informasi akan mudah didapatkan.
Remaja adalah Aset yang Berharga Bagi Bangsa dan Negara
Masa depan sebuah bangsa terletak pada genesai mudanya, jika generasinya mendapatkan pendidikan yang baik dan berkualitas, maka bangsa dan negaranya-pun akan berpengaruh. Bung karno pernah berkata “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Ungkapan ini patut kita jadikan sebagai pelajaran. Sebab remaja itu adalah Sumber Daya yang akan menentukan nasib bangsa selanjutnya. Jika generasi rusak secara moral perilakunya, maka dipastikan bangsa dan negara akan ikut terpengaruh.
Informasi Dapat Mempengaruhi dan Mengubah Sikap
Digital atau teknologi hanya merupakan media informasi komunikasi, kehadiran digital disebut membawa dua sisih antara positif dan negatif, tergantung pada niat penggunanya. Oleh karenanya orangtua maupun guru-guru di sekolah wajib memantau perkembangan sikap dan perilaku mereka. Meskipun pemerintah telah membuat sistem untuk membentengi masyarakat dari pengaruh informasi-informasi negatif, kita tetap wajib melakukan kontrol terhadap anak-anak remaja kita terkhusus bagi orangtua dan guru-guru disekolah mereka masing-masing. Selain perubahan sikap dan karakter, melalui informasi dari digital. juga, pengaruhnya dapat merusak nilai-nilai budaya atau moral bangsa kita.
Dampak positif dan Negatif Digital
Digital dari sisih positif, memberi kemudahan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan, baik yang menyangkut soal pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Politik, dan informasi-informasi lainnya, seperti silahturahmi dengan teman, keluarga yang berada di daerah lain yang jauh. Asalkan handphone masih mempuanyai akses jaringan ke internet. Digital dari sisih negatif, dapat menyebabkan penggunanya kecanduan. Tarolah pengaruh dari game online mobile legend misalnya, banyak dari kalangan usia-usia remaja yang menjadi korban dari game ini, misalnya mereka suka bolos kesekolah dan lebih memilih menghabiskan waktu hanya untuk bermain game sehingga pelajaran-pelajaran wajib mereka abaikan. Pengaruh rokok yang mereka dapatkan dari iklan-iklan dan gaya hidup yang di sebar melalui media. Narkoba, tindak Kriminal begal, balapan liar. Semua itu mereka dapatkan melalui informasi dari teknologi. Dan pada akhirnya dapat membunuh masa depan generasi-generasi muda kita. (*)








