ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-Takalar. Masyarakat Topejawa Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar mulai resah terhadap banyaknya tumpukan sampah disepanjang pesisir pantai Topejawa.
Kondisi ini sudah terjadi sejak memasuki pertengahan musim penghujan sampai saat ini, kamis 24/01/2020
Kondisi ini sangat mengganggu aktifitas para nelayan yang hendak dan yang sedang melaut mencari nafkah dilaut.
“Kami sangat terganggu dek pada saat menjaring ikan, ededede.. ada semuami jenis sampah apalagi batang kayu paling banyak yang merusak alat tangkap kami,” ungkap Daeng Ngalle (nelayan setempat) kepada arlisakadepolicnews.com.
Ini sebuah kesan yang tidak baik bagi perkembangan potensi wisata yang ada di Topejawa pada khususnya.
“Kami sangat sayangkan pemerintah seakan tutup mata terkait kondisi seperti ini yang hampir terjadi setiap tahun, jelas ini merusak lingkungan serta mengganggu perkembangan sektor pariwisata diTopejawa,” terang M. Idris (Karang Taruna Topejawa).
Kondisi ini hampir setiap tahun terjadi disepanjang pesisir pantai Topejawa.
“Semua pihak harus bertanggung jawab atas kondisi ini, semoga masyarakat sadar agar tidak membuang sampah di sungai karna akan mengalir ke laut yang berdampak pada kondisi lingkungan dan mengganggu aktifitas nelayan,” tutup Nurhayati (Sekdes Topejawa). (***)








