ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-Manggarai. Kontraktor PT. Wae Bacel Citra Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dan Deker ruas jalan desa Lenda menuju kota kecamatan Cibal Barat yang melintasi kampung Malip dan Kampung Modo dinilai menghindar para pekerja lantaran upah para pekerja yang sampai saat ini belum terbayarkan.
Salah seorang pekerja yang tidak mau dimediakan namanya merasa kecewa, pasalnya sudah satu bulan lebih pasca selesainya pengerjaan yang sampai hari ini hanya mendapat janji manis dari pihak kontraktor.
“Saya sangat kecewa atas tindakan dari kontraktor yang tidak membayar upa kami, sementara sudah satu bulan lebih proses pengerjaan sudah selesai,” ucap sumber itu saat ditemui media ini pada Rabu (29/01/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kami sangat membutuhkan sekali itu uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami kerja proyek tersebut untuk mendapatkan uang dan kami sangat mengharapkan kerja sama yang baik dari Pihak Kontraktor karena kami sangat membutukan uang untuk menghidupi keluarga kami,” lanjutnya.
Sementara itu salah seorang yang merekrut tenaga kerja proyek tersebut Ambrosius, mengungkapkan bahwa dirinya merasa terbebani karena belakangan ini para pekerja hampir setiap hari datangi rumahnya untuk mepertanyakan upah mereka.
“Saya merasa beban sekali karena belakangan ini para pekerja hampir setiap hari datang kerumah mau minta upah mereka dan mereka juga datang dengan memberitahukan kekurangan keluarga mereka kepada saya, bagaimana caranya saya membantu sementara saya juga tidak pegang uang,” ungkapnya.
Lanjut Ambros, dirinya sudah berusaha untuk menghubungi pihak kontraktor namun jawaban dari pihak kontraktor tunggu opname baru uangnya bisa di cairkan.
“Saya suda beberapakali coba menghubungi Bos Besar (PT.Wae Bacel Citra) lewat telepon tetapi dia hanya janji-janji saja untuk datang dan terakhir dia bilang tunggu opname baru bisa dicairkan,” lanjut Ambros.
Terkait keluhan keluhan tersebut awak media ARLISAKADEPOLICNEWS.COM berusaha menghubungi pihak kontraktor PT. Wae Bacel Citra melalui telepon seluler namun tidak dijawab walaupun pesawat telepon bisa terhubung.
Setelah itu media ini berusaha menghubungi pengawas lapangan Gonsa melalui telepon seluler untuk menanyakan alamat kantor PT. Wae Bacel Citra namun jawaban yang sama hanya menelan janji manis.
“Nanti sebentar saya konfirmasi dulu, nanti kalau apa bagaimana saya kasih kabar lagi e..?,” jawabnya.
Setelah beberapa saat kemudian media ini menghubungi lagi pengawas lapangan proyek tersebut namun tidak ada jawaban.
