ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MAKASSAR-Intermediate Training (LK II) HMI Cab. Bone telah usai. Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh koordinator steering dengan inisial AASRP pun mulai terungkap. Jumat, 07 Februari 2020.
Akui kesalahan, kordinator steering LK II HMI Cab. Bone ini Minta maaf dengan nada mengancam korban. “Kalau kalian membawa ini ke rana hukum, maka tunggu saja, saya bahkan lebih daripada itu, saya ini orang bone dikenal disini.” Ungkap pelaku di hadapan korban di ruang Musala.
Usai pertemuan di Musala, peserta tidak merasa puas dan tetap bersikeras untuk menghadirkan pelaku untuk hadir bertanggung jawab di forum intermediate tepat di hadapan seluruh peserta LK II. Namun tidak diindahkan, karena menurut Ketua Kohati HMI Cab. Bone dan Sekretaris Umum HMI Cab. Bone bahwa AASRP tidak bisa ditemui karena ada urusan keluarga.
Pada Hari Kamis, 06 Februari 2020, atas kejadian ini pelaku telah dilaporkan ke pihak berwajib, yakni Kepolisian Resor Bone untuk ditindaklanjuti dengan perkara “Perbuatan Cabul” yang bertempat di Hotel Grand Arta Jl. Jend. A. Yani, Kel. Jeppe’e Kec. T Riattang Barat, Kab. Bone.
Tidak hanya itu, sebelum kasus ini dilaporkan, Ketua Kohati HMI Cab. Bone, sempat mengumpulkan korban pelecehan dan mengatakan kepada korban untuk tidak menyampaikan kejadian ini kepada senior korban. “Ini internalnya cabang Bone, tidak usah ditanya seniorta, bilangmi saja aman jeki di sini dek, pengurus cabang Bone yang selesaikan ini masalah.”
Sementara itu menurut peserta, bahwa kasus ini seolah-olah hendak ditutupi oleh pengurus HMI Cab. Bone. Menurutnya, ini bukan hanya masalah internal HMI Cab. Bone, tetapi ini adalah masalah dan tanggung jawab semua kader HMI Se-Nusantara, karenanya kasus ini harus diusut tuntas.(***)