ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MBAY. Aditya Pratama Sutrisno salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Nagekeo, alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Bandung Selasa (25/02/2020) siang mendatangi Mapolres Nagekeo. Adytia yang tampak mengalami luka lecet di bagian hidung dan bibir itu mengaku telah dipukul Kepala BK-Diklat Kabupaten Nagekeo Thomas Aquinas Koba di Kantor BK-Diklat pada Selasa (25/02/2020) pagi.
Kepada awak media Adytia menceritakan kronologis kejadianya.
Kejadian berawal saat dirinya yang saat ini bertugas sebagai salah satu staf di Setwan Nagekeo, dimutasi ke Kelurahan Rega, Kecamatan Boawae. Namun di hari pelantikan yakni pada Jumat 21/02/2020, Adytia mengaku tidak sempat mengikuti kegiatan pelantikan itu meski surat undangan sudah dia terima.
Karena ketidakhadiranya Thomas Koba lantas mengirim surat kepada Aditya untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban. Dalam suratnya tersebut Kepala BK-Diklat Kabupaten Nagekeo menyatakan “apabila saudara tidak ingin mengabdi di Pemerintahan Kabupaten Nagekeo maka saudara dipersilahkan mengajukan surat permohonan pindah ke daerah asal kepada Bupati Nagekeo untuk diproses lebih lanjut“, dengan tembusan Bupati Nagekeo, Wakil Bupati dan Sekretaris DPRD Kabupaten Nagekeo.
Usai menerima surat tersebut, Adytia lantas menemui Thomas Koba pada Selasa 25/02/2020 pagi. Dirinya mempertanyakan anjuran Kepala BK-Diklat dan meminta penjelasan daripada kalimat permohonan pindah ke daerah asal, sebab Adytia mengaku dirinya tidak pernah menyatakan bahwa tidak ingin lagi mengabdi di Kabupaten Nagekeo.
Adytia menilai kalimat tersebut sangat diskriminatif, sebab Adytia adalah ASN Rebublik Indonesia yang ditugaskan oleh Kemendagri untuk bertugas di Kabupaten Nagekeo.
Namun Thomas menolak dan mengarahkan Adytia agar Adytia sendirilah yang menemui Bupati Nagekeo Yohanes Don Bosco Do.
“Saya ini datang ke sini atas SK Mendagri, saya bilang kita ini NKRI. Saya tanya bapak maksud apa tujuan suratmu suruh saya pindah ke daerah asal, saya tidak ingin mengabdi, setelah itu dia mulai suara-suara tinggi lagi, terus saya angkat kursi tapi tidak sempat lempar, terus saya keluar, saya pukul pintu, terus dia langsung tabok, entah pakai tangan kiri atau kanan, sampai bibir dan pipi saya luka” cerita Adytia.
Atas kejadian itu dirinya lagsung mendatangi Mapolres Nagekeo untuk membuat laporan polisi.
Laporan tersebut dibenarkan Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Nagekeo AKP. Mahdi Dejan Ibrahim.
“Benar ada laporan yang masuk ke kami, atas nama Adytia Pratama Sutrisno, dan kami sudah melakukan interogasi dan melakukan Visum et Repertum” ujarnya.
Dejan menuturkan bahwa saat ini proses interogasi sedang berlangsung, namun korban meminta jedah waktu karena kelelahan dan mengaku kesehatanya terganggu.
“Saat ini pemeriksaan ditunda karena yang bersangkutan mengalami kelelahan dan mengaku kesehatan terganggu” tutur AKP Dejan.
Sementara Thomas Koba saat dikonfirmasi awak media membantah jika dirinya melakukan tindakan penganiayaan kepada korban. Thomas malah mengaku kejadian yang sebenarnya adalah Aditya yang justru membuat ribut diruanganya.
“Sedikitpun saya tidak bergeming, saya hanya diam saja, silahkan kau mau pukul, nanti tanya ade-ade, kalau saya pukul orang berarti saya punya tangan sudah lecet semua” katanya.
Thomas bahkan bersumpah jika memang benar dirinya telah memukul korban maka dirinya siap mati.
“Demi Tuhan saya bersumpah, kalau saya pukul berarti saya mati hari ini. Demi Tuhan, bukan demi kamu demi siapa-siapa, demi Tuhan, saya manusia yang takut cuma Tuhan dan mati karena Tuhan” tegas Thomas.
Ketika ditanya soal dirinya yang sudah dilaporkan korban ke pihak Kepolisian Thomas menegaskan bahwa dia bersedia dan siap diperiksa.
“Silahkan itu haknya dia, tapi perlu diingat, sentuh sedikitpun tidak, untuk apa lawan level bawah rugi saya, mending saya lawan Jaksa macam kemarin saya punya nama terangkat” pungkasnya.(**)