ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MAKASSAR. Kepolisian Sektor Panakkukang mengamankan Baharuddin seorang pengendara mobil yang diduga mengalami kelainan (Depresi). Ia babak belur setelah diamuk masa karena menabrak puluhan pengendara motor, mulai dari depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jln.Urip Sumihardjo hingga dekat lampu merah Tallo Baru (Adipura), pada pukul 19.30 Wita, Selasa (25/2/2020).
Polisi yang sudah mendapat laporan terkait kejadian tersebut langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengamankan pria naas itu. Polisi sempat kesulitan mengevakuasi Bahar dari kerumunan massa yang sudah emosi terpaksa melepaskan tembakan peringatan sebanyak 3 kali ke udara untuk menghalau massa.
“Dia diamuk masa tadi, kita menerima laporan tadi, jadi kita amankan dia dan membawa ke Polsek, tapi sekarang sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk diobati luka-lukanya” ujar Kepala SPKT lll Polsek Panakkukang, Ipda Ambo Tang.
Selain babak belur dihajar massa, kondisi mobil Toyota Rush-Hitam bernomor Polisi DD 1156 GH milik Baharuddin juga mengalami kerusakan yang cukup parah terutama pada bagian kaca.
Aksi Bahar terbilang nekat, Ipda Ambo mengatakan menurut keterangan yang diperoleh dari istri Baharuddin pada saat kejadian, Baharuddin membawa serta isteri dan kedua anaknya yang mengakibatkan anaknya mengalami shok atas kejadian itu. Semua yang ditabrak Juga diteriaki kafir oleh Baharuddin.
“Dari pengakuan istrinya, dia dalam keadaan kesurupan karena semua yang ditabrak diteriaki kafir, termasuk Istrinya sendiri diancam”, kata Ipda Ambo.
Sementara sejumlah kerabat dan keluarga korban menyusul Baharuddin ke Polsek Panakkukang guna melihat keadaanya. Pihak keluarga mengaku bahwa sebenarnya Baharuddin mengalami kelainan (Depresi) dan hendak dibawa berobat, namun sopir yang sebelumnya mengendarai mobilnya disuruh turun oleh Bahar.
“Kami punya bukti, kalau kakak kami emang depresi, banyak yang bilang itu alasan. Obat-obatnya juga sudah diserahkan ke Polisi Tadi” tutur salah satu kerabat korban berinisial DR.
“Bukan gara-gara minuman, karena dia itu taat bergama dari Jeneponto. Cuman suaminya depresi berat, boleh dikatakan kelainan lah. Sama istri dan sopirnya mau pergi dibawa berobat, tapi karena Bahar melempar tas yang berisi uang keluar mobil, turun itu sopir pergi ambil tas, orang ini (Bahar) mi yang bawa itu mobil, ya sudah terjadilah peristiwa ini, sambung kerabat lainnya, SA. (***)








