Penulis ; Rogansianus Nanggar.
(Mahasiswa Fisip Unpacti Prodi Ilmu Komunikasi)
Percaya diri berarti merasa positif tentang suatu hal yang bisa dilakukan, bukan mengkhawatirkan suatu hal yang tidak bisa dilakukan, tapi memiliki kemampuan untuk belajar. Kepercayaan terhadap diri sendiri adalah pelumas yang memperlancar roda hubungan antara diri pribadi, kemampuan dan potensi serta cara bagaimana memanfaatkannya.
Orang yang percaya diri adalah jenis orang yang lantang, berani dan terbuka, bisa menangani masalah, baik masalah peribadi maupun masalah soal pekerjaan tanpa banyak bicara tapi pasti. Namun orang yang sering membicarakan diri sendiri dan apa yang mereka lakukan seringkali sebenarnya memakai “Topeng” kepercayaan diri.
Terkadang sebagai seorang speaker pemula, sulit untuk tampil dengan tingkat kepercayaan tinggi, karena mengingat sebagai pemula seringkali rasa minder atau gugup mengganggu semangat belajar.
Untuk meningkatkan diri dalam public speaking, tentu harus menggunakan banyak waktu untuk berlatih agar dapat mengolah potensi yang dimiliki. Tentu ini sangat sulit bagi speaker pemula. Tapi percayalah, bahwa berkat seringnya berlatih, maka akan dapat menggugurkan rasa minder dan gugup yang selalu mengganggu, tidak ada orang yang jatuh tanpa memanjat dan tiada keberhasilan tanpa mencoba.
Percaya diri dalam public speaking tentu harus mulai dari skill communication, karena skill communication merupakan kebutuhan utama atau puncak dari kualitas setiap diri individu.
Skill communication menjadi kebutuhan utama yang harus dimiliki dalam dunia kerja, (pengajar, industri, bisnis, dll) sehingga bagi lulusan perguruan tinggi, kompetensi yang pertama harus dimiliki adalah skill communication bukan soal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi. bahkan justru IPK itu berada pada tingkat atau urutan ke 17 setelah memiliki sifat kebijaksanaan.
Menurut hasil penelitian dari Nasional Association of Colleges and Emplayers (NACE) di Amerika Serikat pada tahun 2002 berdasarkan hasil jajak pendapat 457 pengusaha. Hasil penelitian ini sangat membuka diri bagi setiap individu agar dapat memiliki skill communication, untuk menghadapi dunia kerja.
Memiliki skill communication pada setiap diri individu, merupakan suatu pondasi untuk dapat menegakkan kepercayaan diri yang tinggi terlebih dalam public speaking.
Belajar untuk memilki skill communication dan menjadi public speaking agak terkesan sulit, ya.. Karena memang harus perlu dan membutuhkan latihan dan belajar yang sering.
Menjadi public speaker dalam public speaking itu hebat, dalam arti dia dapat memberikan manfaat seperti dapat merubah lingkungan, dapat meningkatkan percaya diri, serta dapat mempengaruhi orang lain (3 power of publik speaking), teruslah berlatih dan mengasah potensi yang dimiliki, agar dapat menaklukan duniamu.
“Aku mempunyai waktu 8 jam untuk menebang pohon, akan aku gunakan 6 jam untuk mengasah pedang” Presiden ke-6 Amerika Serikat. (***)








