ARLISAKADEPOLICNEWS.COM – Makassar 25 Maret 2020. Pemkot Makassar menutup tempat hiburan malam selama dua pekan untuk antisipasi penularan Covid-19.
Tempat Hiburan Malam di Kota Makassar, akhirnya mulai ditutup selama dua pekan oleh Pemerintah Kota (Pemkot).
Terlebih telah ada surat edaran dari pemerinah Kota (Pemkot) Makassar dalam hal ini Dinas Pariwisata, untuk menghentikan sementara tempat hiburan malam di Kota Makassar.
“Mengingat penyebaran Corona virus (Covid-19) yang semakin mengkhawatirkan, Pemerintah Kota Makassar melakukan penutupan sementara kegiatan operasional usaha hiburan dan rekreasi selama dua pekan terhitung mulai tanggal 23 Maret 2020 sampai dengan tanggal 5 April 2020,” Isi surat edaran yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar), Rusmayani Madjid.
Namun hal ini justru memunculkan protes dari sejumlah masyarakat, menurut salah satu pengusaha Warung Kopi di Kota Makassar yang tak ingin disebutkan namanya menegaskan “Pemerintah harusnya tidak tebang pilih dalam mengambil kebijakan, kami pengusaha kecil menggantungkan hidup dari usaha kami tak bisa bisa berbuat apa-apa saat petugas menertibkan usaha kami, harusnya pemerintah Kota Makassar bisa berlaku adil dengan juga menutup seluruh Mall di Kota Makassar karena juga merupakan salah satu tempat yang ramai dikunjungi warga, kalau mau mencegah janganlah setengah-setengah” pungkasnya.
Menurut Irwan, SKM., M.Kes salah satu Dosen Kesehatan Masyarakat, hal itu cukup beralasan, Mall memang jadi area yang cukup beresiko penyebaran Virus Corona karena dikunjungi oleh banyak kalangan masyarakat yang notabenenya warga dengan status ekonomi menengah ke atas, siapa yang tau orang berkunjung kesana adalah orang-orang yang sempat berkunjung ke Jakarta dan beberapa kota yang ditetapkan dengan status zona merah ataupun pernah berkunjung ke luar negeri dalam waktu yang belum lama.
“Pemerintah harusnya memikirkan hal itu sehingga kebijakan dikeluarkan tidak terkesan tebang pilih, kalau ingin mencegah jangan memilah-milih area untuk ditutup, Mall punya karyawan yang cukup banyak dan kita tidak pernah tau apakah mereka juga bebas dari Virus Corona” tutur Irwan. (***)