ARLISAKADEPOLICNEWS.COM, MANGGARAI. Pemerintah Daerah Manggarai melakukan tindakan Protokoler Standar untuk mengecek setiap orang yang akan masuk di Wilayah Manggarai.
Langkah tersebut dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai yang di pimpin langsung oleh Bupati Manggarai Deno Kamelus, untuk mengantisipasi penyebaran virus corana yang semakin meningkat.
Bupati Deno melakukan langkah tersebut pada saat pemeriksaan siswa/i berserta jajaran guru SMK Sadar Wisata Ruteng pada saat pulan pk lg dari tempat praktek yaitu dari Kabupaten Manggarai Barat pada Rabu ( 25/03/2020).
“Saya kira ini adalah tindakan Protokol Standar yang kita lakukan, setiap orang yang masuk ke wilayah ini pertama itu kita akan mendata, siapa dia dan dia datang darimana, kemudian dari Dinas Kesehatan akan melakukan tes suhu tubuhnya”, pungkas Bupati Deno.
Lebih lanjut Bupati Deno mengatakan tindakan yang dilakukan itu untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona dan memberikan pemahaman kepada semua siswa/i untuk tetap isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Ini adik-adik kan pulang dari Labuan Bajo dan mereka praktek di hotel, kitakan tidak tahu bahwa hotel-hotel inikan tempat dimana semua tamu dari seluruh dunia ini datang dan kita tidak tahu kondisi tamunya seperti apa, makanya kita lakukan Protokol Standar seperti ini”, kata Bupati Deno.
Ketika dikonfirmasi terkait PDP yang dirujuk ke Rumah Sakit Labuan Bajo dan sudah meninggal serta langkah dari Pemerintah Daerah untuk lockdown dalam mencegah penyebaran virus corona, Bupati Deno menjelaskan bahwa lock down itu kewenangan Pemerintah Pusat.
“Saya kira Bapak Presiden sudah berulang- ulang kali sampaikan di televisi bahwa lockdown hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat karena begini lockdown itu artinya orang tidak boleh masuk ataupun keluar dari Manggarai, ini kita tidak lakukan karena itu kewenangan Pemerintah Pusat, dan yang kita lakukan tindakan seperti ini yaitu melakukan Protokol Standar, kemudian kita akan mengukur suhu tubuhnya kemudian bisa pulang ke rumah dan kami tetap memantau perkembangannya serta meminta bantuan bapak/ ibu guru dan juga orang tuanya, agar tetap berkoordinasi dengan kita, ” jelasnya.
Terkait Pasien Dalam Perawatan (PDP) yang dirujuk ke Rumah Sakit Labuan Bajo yang kabarkan telah meninggal dunia, Bupati Deno menyampaikan bahwa pasien tersebut belum dipastikan apakah dia positif virus corona atau tidak.
“Sedangkan yang kemarin Pasien Dalam Pengawasan itu, saya dapat laporan dari dokter bahwa kini sudah diambil Swabnya dan sudah dikirim ke Jakarta sehingga walaupun yang bersangkutan sudah meninggal, nanti kita akan tahu bahwa yang bersangkutan masuk dalam kategori terkonfirmasi virus corona atau tidak, tapi kita doakan saja tidaklah ya?”, pungkasnya.
Sementara itu, keluarga dan orang dekat dengan almarhum, kata Bupati Deno tetap di pantau serta diidentifikasi.
“Jadi untuk keluarga dan orang-orang yang selama ini bersama dengan dia, kita tetap pantau dan identifikasi dan kita sudah tahu dimana mereka dan kita sudah tahu tempatnya, kemudian sama kita memperlakukan mereka dengan yang lain jadi kita belum memastikan bahwa apakah mereka ini adalah orang-orang yang bersentuhan lansung dengan orang yang terpapar dengan demikian kita masuk dalam kategori orang yang kita pantau”, kata Bupati Deno.(***)