ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-BULUKUMBA– Seorang Balita, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Bulukumba dinyatakan meninggal dunia di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar pada hari Rabu, tanggal 25 Maret kemarin.
“Balita berusia 3 tahun, dia PDP dan meninggal di RSUP Wahidin Suudirohusodo.” Ungkap Kadis Kominfo Pemerintah Kabupaten Bulukumba sekaligus Jubir Satgas Covid-19 Bulukumba, Daud Kahal. (26/04/2020)
Daud menjelaskan ibu dari bocah 3 tahun ini telah dipastikan positif terjangkit Corona Covid-19 oleh pihak Dinas Kesehatan dan kembali diisolasi di RSUP Wahidin Sudirohusodo.
Keduanya diketahui baru saja pulang dari Malaysia, tempat ibu bocah tersebut bekerja sebagai TKI.
“Baru pulang dari Malaysia, mereka diidentifikasi oleh Dinkes Bulukumba,” ucapnya.
Menyoal peristiwa ini, Ahmad Arianto selaku Kader Satuan Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kabupten Bulukumba mengatakan Pemkab Bulukumba harus lebih tegas dalam merapkan surat Edaran Bupati tanggal 17 Maret 2020.
“Kalau sudah ada kasus seperti ini, Pemerintah harusnya sudah harus berani menerapkan Lockdown dan menempatkan posko pemeriksaan disetiap pintu masuk yang ada di Bulukumba untuk menghindari penyebaran Covid-19.” tegasnya.
Selanjutnya menurut Ari sapaan akrabnya, juga berharap kepada Polres Bulukumba untuk menindak tegas oknum penyebar berita Hoaks yang tidak bertanggung jawab dan telah meresahkan, bahkan memberikan kepanikan di tengah-tengah masyarakat.
Upaya yang dilakukan oleh SAPMA Pemuda Pancasila sebelumnya yakni penyemprotan disinfektan untuk sementara dihentikan, hal ini demi mengatasi ketakutan dan kepercayaan warga terhadap orang lain.
“Untuk sementara penyemprotan disinfektan yang dilakukan kita hentikan, karena mengingat warga pasti takut bertemu orang-orang dan tidak percaya apakah orang ini terinfeksi atau tidak, tapi setelah agak redam kami akan melakukan penyemprotan kembali”, ungkap Wardiman Hariyanto selaku Ketua penyemprotan disinfektan SAPMA Pemuda Pancasila Bulukumba. (***)