ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-SELAYAR– Darurat Covid-19, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Kordinasi jarak jauh melalui telekonferensi dengan Forkopimda Sulsel bersama Kepala-kepala Daerah yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19 yang telah menyebar ke berbagai daerah di tanah air.
Dalam rapat kordinasi ini turut hadir Bupati Kepulauan Selayar, Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sekda, Kapolres, Dandim 1415, para Asisten, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD KH. Hayyung, Kepala BPBD, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas PMD, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala BPKPAD, Kepala KB dan Kepala Dinas PMPTSPTK, di Ruang Kerja Kantor Bupati. 26/03/2020.
Menindak lanjuti arahan Presiden pada selasa lalu Gubernur Sulawesi Selatan ajak Pemerintah Daerah agar serius mencegah proses penyebaran wabah ini.
“Tentu hal ini perlu keseriusan kita bersama dalam menyikapi pandemi Covid-19. Terkait dengan kita di Sulsel kita sudah berkoordinasi dengan Forkopimda Sulsel dan telah mengambil beberapa tindakan dalam mencegah penyebaran Covid-19 ini,” papar Nurdin Abdullah.
Sehubungan dengan hal itu Bupati Kepulauan Selayar melaporkan kondisi Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Alhamdulillah pada kesempatan ini saya bersama Muspida Kabupaten Kepulauan Selayar yang semuanya hadir. Izin melaporkan Pada kesempatan ini bahwa kondisi terkait Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Selayar terdata Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 6 orang dan Alhamdulillah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) itu Nol,” beber Basli sapaan akrabnya.
Dalam mencegah penyebaran Covid-19 Bupati Kepulauan Selayar telah melakukan upaya. “Kami sudah melaksanakan semua alhamdulillah masyarakat dapat menerima dengan baik dan ini juga berkat dukungan dari para unsur Muspida Kabupaten Kepulauan Selayar. Di Pemerintah Desa juga kami telah memberikan himbauan dan mereka telah menjalankan untik melakukan penyemprotan di Rumah-rumah warga dalam pencegahan penyebaran Covid-19 ini,” terang Basli.
Pada proses penanganan wabah ini Basli Ali menyampaikan beberapa kendala dan disampaikan kepada Gubernur Sulwesi Selatan.
“Beberapa kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar yang pertama adalah terbatasnya alat pelindung diri (APD) berupa masker N95 maupun Surgical Mask bagi petugas medis dan posko di empat titik pintu masuk Kabupaten Kepulauan Selayar. Yang kedua adalah alat pelindung diri berupa Coverall, gaun pelindung diri sulit untuk kami dapatkan. Yang ketiga adalah terbatasnya alat termometer infrared yang digunakan di empat titik posko, saat ini kita kekurangan sekali dan sangat sulit untuk didapatkan,” ungkapnya.
Lebih jauh, kekhawatiran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar tentang masih massifnya proses penyeberangan dari Makassar tujuan Selayar telah menghimbau kepada masyarakat.
“Selanjutnya adalah masih banyaknya masyarakat yang melakukan perjalan dari Makassar-Selayar ataupun Selayar-Makassar walaupun telah kami himbau untuk tidak melakukan kunjungan ke tempat tersebut dan yang selanjutnya sama dengan beberapa daerah lainnya, kami juga meminta untuk diberikan alat uji tes Covid-19,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan selayar juga berharap kepada Gubernur Sulawesi Selatan agara volume penyeberangan Bira-Pamatata dikurangi.
“Tentu kami sangat berharap melaui kewenangan dari Bapak Gubernur agar mohon kiranya penyeberangan dari Pelabuhan Bira-Pamatata ini kalau bisa volumenya dikurangi dari 3 kali menjadi 1 kali, karena ini juga sangat memberikan kesibukan bagi petugas kami yang ada di Pelabuhan Pamatata untuk melakukan screening kepada penumpang yang datang dengan tiap harinya berjumlah 500 hingga 600 orang,” ungkapnya.
Terkait pengurangan jadwal angkutan laut, Gubernur Sulawesi Selatan sepakat demi memutus penularan Covid-19. “Ini saya kira sangat penting kita lakukan dan segera saya akan menyurati instansi yang berwenang,” ungkap NA. (***)