Kondisi Negara di Tengah Wabah, Ince Langke: Kita Terlalu Kejam

  • Whatsapp

ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MAKASSAR. Kondisi bangsa di tengah-tengah wabah Virus Corona yang semakin mengkhawatirkan membuat semua masyarakat gelagapan. Anggaran triliunan yang digelontorkan untuk menangani wabah ini begitu besar. Belum lagi negara akan membiayai Pilkada Serentak untuk waktu yang akan datang dan itu tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Menanggapi persoalan kondisi bangsa hari ini, Ince Langke salah satu Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Fraksi Partai Golkar asal Kepulauan Selayar menganggap kita terlalu zalim melihat kondisi bangsa saat ini. 05/04/2020.

Muat Lebih

banner 728x90

“Terlalu kejam kita melihat kondisi bangsa di tengah-tengah wabah, ini persoalan kemanusiaan, mengembalikan kondisi ekonomi negara menjadi normal adalah pekerjaan yang tidak mudah. Apa lagi beberapa waktu yang akan datang kita akan menghadapi Pilkada Serentak. Hal ini mesti dikaji baik-baik.” tegasnya.

Sementara itu, biaya Pilkada Serentak tidaklah sedikit. Karenanya penggunaan anggaran negara harus serba sangat hati-hati. Menurut Ince Langke Pemilihan Langsung bukan ukuran untuk mendapatkan pemimpin yang baik. Buktinya masih banyak pemimpin daerah yang menjadi langganan KPK.

“Sebuah kealpaan saat kita menganggap bahwa pemilihan langsung adalah sebaik-baik demokrasi. Bahwa pemilihan langsung adalah upaya untuk melahirkan pemimpin malaikat itu keliru, atas dasar apa?. Banyak Kepala Daerah yang menjadi langganan KPK. Sementara negara hari ini sedang kolaps di tengah penyebaran virus.” ungkapnya.

Karenanya Menurut Ince Langke, sistem pemilihan Kepala Daerah harus dikonsolidasikan dengan baik dan dikembalikan ke DPR. Hal ini bukan hanya karena persoalan Pilkada yang banyak memakan biaya. Tetapi juga karena kondisi bangsa hari ini sedang terpuruk menghadapi penyebaran Virus Corona (Covid-19).

“Dalam sejarah pemilihan Kepala Daerah sudah bisa menjadi pelajaran bagi kita. Dua sistem pemilihan ini mesti didudukkan dan dikaji di mana letak kelemahannya. Karena sistem pemilihan yang kita gunakan sekarang sangat kacau, bahwa untuk menjadi pemimpin itu ukurannya hanya kemampuan logistik. Siapa yang menguasai logistik maka itulah pemenangnya.” rambahnya.

Ince Langke menyampaikan kepada awak media arlisakadepolicnews.com bahwa
Ini adalah hikmah di balik bencana yang sedang kita hadapi, salah satunya adalah kita bisa memperbaiki sistem pemilihan. Negara-negara lain maju karena mereka bangga menggunakan ideologinya. Begitu juga dengan kita, seharusnya bangga dengan demokrasi pancasila, sila ke-4 jelas rujukan untuk pemilihan dikembalikan ke sistem perwakilan, tinggal kekukarangan-kerungannya yang mesti diperbaiki kembali.

“Saya tidak sedang berupaya menggiring sistem pemilihan untuk kembali ke masa lalu, tetapi kondisi bangsa hari menjadi dasar keharusan kita untuk menggodok sistem pemilihan yang tidak banyak menguras anggaran. Sebab demokrasi bukan untuk demokrasi, tetapi demokrasi adalah untuk, kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.” tutup Ince Langke. (***)

Pos terkait