Arlisakadepolicnews.com, Mbay- Aksi sosial yang dilakukan simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nagekeo dalam mencegah penyebaran Covid-19 di daerah itu terus diupayakan.
Masih dengan formasi yang sama yakni dimotori oleh Ketua DPC PKB Nagekeo Safar Laga Rema SE, puluhan simpatisan PKB bersama Banser NU kembali melakukan kegiatan serupa di tiga Kecamatan lainya yakni Boawae, Wolowae dan Aesesa Selatan.
Penyemprotan disinfektan menyasar di fasilitas publik seperti Puskesmas, Pasar, Tempat Ibadah, hingga pemukiman penduduk.
Salah satu kader PKB Asal Kecamatan Boawae Odorikus Goa Owa kepada Arlisakadepolicnews.com mengatakan, selain menyemprotkan cairan disinfektan dan membagikan masker gratis kepada warga, mereka juga menyempatkan diri mengunjungi Posko-posko relawan di Kecamatan sembari menggali informasi terkait kendala yang dialami relawan yang bertugas di Posko.
Odorikus mengaku, berdasarkan aspirasi sejumlah petugas medis saat dirinya mengunjungi dua posko perbatasan yang ada di Kecamatan Boawae, ia mendapatkan keluhan tentang keterbatasan logistik. Logistik yang dimaksudkan berupa Alat Pelindung Diri yang masih mengalami kekurangan.
Karena itu Ketua Fraksi PKB DPRD Nagekeo ini meminta Pemda memperhatikan APD para petugas medis di Posko posko tersebut.
“Kita minta adanya perhatian pemerintah untuk petugas medis yang ada di posko-posko perbatasan khusunya APD” kata Odorikus kepada Arlasadepolicnews.com pada Selasa (7/4) siang.
Bagi dia, petugas medis dan para relawan yang ada di perbatasan merupakan garda terdepan dalam mencegah penyebaran Covid-19, sehingga perlu mendapat perhatian khusus akan alat pelindung diri (APD).
“Jadi kami minta Pemda dalam hal pencegahan Covid ini agar lebih serius, karena ini tidak main-main, kalau APD petugas medis ini tidak disiapkan dengan baik bagaimana dengan yang lain?”sergahnya
Berdasarkan data posko Covid-19 Kabupaten Nagekeo, tercatat hingga 7 April 2020 pukul 15.00 Wita, sebanyak 29 Warga Kabupaten Nagekeo ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP), 1 orang Warga dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan telah meninggal dunia. Sedangkan sisanya berstatus Pelaku Perjalanan dari Tempat Terjangkit (P2T2) sebanyak 700 orang.(**)








