ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-SULSEL. Kurangnya pengawasan aktivitas anak di Sekolah, menjadi salah satu masalah di bidang pendidikan saat ini. Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya Siswa bolos sekolah di saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.
Adanya kebijakan pemerintah untuk menghentikan proses belajar mengajar di Sekolah selama proses penyebaran Covid-19 menuntut siswa untuk harus belajar mandiri.
Kebijakan ini menuntut tenaga pendidik dan orang tua untuk bekerja keras melakukan pengawasan proses belajar terhadap siswa. Namun apakah langkah pemerintah efektif bagi para siswa yang dalam keadaan terpaksa harus belajar mandiri di rumah?.
H. Ince Langke (Wakil Ketua Komisi E, DPRD Propinsi Sulawesi Selatan) di tengah kondisi wabah berencana menerapkan SIP (Sistem Informasi Pendidikan) berbasis Online khususnya di Kabupaten Kepulauan Selayar. 12/04/2020.
“Aplikasi ini sudah siap, selanjutnya kita akan mendatangkan ahli di Selayar untuk melakukan presentasi, sosialisasi di depan Kepala-Kepala Sekolah tentang cara-cara penggunaannya.” Ungkapnya.
Menurutnya, Kab. Kepulauan Selayar harus menjadi Daerah Percontohan pada penerapan SIP Online di Propinsi Sulawesi Selatan.
“Kita berharap penerapan SIP Online di Kabupaten Kepulauan Selayar bisa menjadi percontohan di Propinsi Sulawesi Selatan.” Tambahnya.
Aplikasi ini sebagai media pembelajaran untuk siswa di rumah, yang dilengkapi fitur video pendidikan di mana pada fitur tersebut anak-anak mendapat pengalaman belajar serasa belajar di kelas dengan materi yang disampaikan langsung gurunya.
SIP Online selain sebagai media pembelajaran yang menarik untuk anak di rumah, SIP Online juga mendukung sarana pendidikan secara nyata dengan fitur pemantauan kedatangan dan kepulangan siswa dari Sekolah secara real time yang bisa dilihat oleh orang tua.
Selain itu, dengan penerapan aplikasi ini orang tua juga dapat melihat nilai ulangan, pengumuman, kalender akademik, dan hal lain yang berkaitan dengan kegiatan di Sekolah.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Propinsi Sulawesi Selatan ini telah menetapkan 4 Sekolah yang akan dijadikan Pilot Project.
“Untuk penerapan SIP Online ini kita sudah menetapkan 4 Sekolah tingkat SMU/SMK yang akan dijadikan Pilot Project atau Protek Percontohan. Untuk biayanya kita upayakan bersumber dari APBD Propinsi, khususnya untuk membantu siswa atau anak kurang mampu, agar mereka juga bisa menggunakan aplikasi ini.” Tutupnya. (***)








