Opini : Reok, Menyimpan “Syurga Wisata” Masa Depan Manggarai

  • Whatsapp

Penulis : Risahlan Rafsanzani (Peneliti Hukum Keluarga dan Pemberdayaan SDM)

Perbincangan tentang siapakah yang akan menjadi Pemimpin Manggarai, kini sedang hangat diperbincangkan di media sosial maupun di tempat-tempat ngopi. Siapakah sosok visioner yang dapat mengubah wajah Manggarai lebih baik di tahun 2020-2025?. Masih banyak PR yang harus dikerjakan oleh Calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan datang.!

Pemeretaan pembangunan di aspek infrastruktur maupun sumber daya manusia masih sangat minim dilakukan oleh Pemerintah sebelumnya. Sehingga menunggu berbagai PR yang harus dikerjakan pemimpin Manggarai yang akan datang, baik mengenai persoalan sampah, tambang pasir, perdangangan, pertanian, hingga pengembangan Pariwisata.

Pembangunan Kabupaten Manggarai sejauh ini hanya berpusat pada Ruteng saja sebagai ibu Kota Kabupaten. Rino Goa seorang Peneliti Lembaga Cange Operatiom Manggarai Raya menjelaskan dari hasil penelitiannya bahwa Pilkada Manggarai masih seputar isu yang ada di Kota Ruteng (Ruteng Sentris), yakni isu yang berkutat pada pengembangan Kota Ruteng, pertarungan elit pendukung, serta lingkaran kekuasaan, sementara Manggarai secara umum hanya dijadikan “Trickle down Effect” dari wacana elit yang mengemuka.

Hasil penelitian Rino Goa terbukti dirasakan oleh masyarakat Manggarai yang tersebar di 145 Desa. Banyak daerah di Manggarai yang memiliki potensi yang dapat membangun kemandirian hingga dapat menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tidak tersentuh secara maksimal oleh Pemerintah Kab. Manggarai, seperti halnya Kecammatan Reok yang banyal menyimpan Destinasi Wisata.

Kecamatan Reok terletak bagian utara Kabupaten Kanggarai dan secara administratif pemerintahan terdiri dari 6 desa dan 4 kelurahan yaitu Mata Air, Reo, Baru, Wangkung, Salama, Bajak, Ruis, W. Tango, Robek, W. Baur. Jika dilihat dilihat dari segi geografis Kecamatan Reok memiliki destinasi pariwisata yang menarik, dari sisi wisata bahari maupun wisata alam. Dengan pasir putih yang terbentang dan pemandangan gunung yang indah, kelak kecamatan Reok dapat menjadi destinasi pariwisata masa depan bagi Manggarai.

Berbagai Destinasi Yang Dapat Dikembangkan di Reok

Berbagai Wisata Bahari yang dapat dikembangkan di Kecamatan Reok dengan Pasir Putih yang terbentang di Pantai Ketebe Desa Robek, kini mulai di lirik oleh wisatawan, akan tetapi belum ada pembangunan yang berarti untuk pengembangannya dari segi promosi maupun infrastruktur. Selain Pantai Ketebe, masih banyak Pantai di Pesisir Utara Kecamatan Reok yang perlu mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten Manggarai agar bisa mendorong tumbuhnya perekenomian masyarakat bahkan bisa menurunkan angka pengangguran yang Kab. Manggarai.

Potensi pariwisata tidak hanya pada Wisata Bahari, justru Reok masih menyimpan syurga yang dilupakan, bahkan tidak tersentuh oleh perhatian Pemerintah, yaitu Air Terjun Tengku Siwa yang berada di Reok Barat. Untuk menuju ke air terjun tersebut kita harus berupaya keras karena medan yang susah. Seharusnya Pemerintah memperhatikan lokasi tersebut dengan membuka akses agar mudah dijangkau.

Selain Wisata Alam, ada beberapa Wisata Edukasi yang tersebar di Kecamatan Reok, yaitu Mariam (Alat Perang) peninggalan Belanda berada di Desa Mata Air yang memiliki nilai sejarah yang cukup panjang dan bermakna, selain itu terdapat juga Goa Bunda Maria yang berada di Desa Wangkung, yang merupakan tempat yang begitu bermakna bagi ummat Kristiani.

Pembangunan ini sangat dirindukan oleh masyarakat Kecamatan Reok, bagaimana perhatian pemerintah Kabupaten tidak bersifat egosentris, tapi memperhatikaan pemerataan pembangunan yang berkeadilan, agar dapat dinikmati hingga masyarakat pelosok Desa. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat menikmati dan mengelola potensi alam (pariwisata) yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa bersama Pemerintah.

Memberikan keadilan dan pembangunan yang merata di seluurh pelosok Manggarai adalah hal yang sifatnya mendesak. Pernyataan janji jangan hanya menjadi penyedap rasa ketika berorasi politik melainkan menjadi bahan baku utama dalam isu sentral Pilkada.

Pos terkait