ARLISAKADEPOLICNEWS.COM. MAKASSAR. Ada-ada saja “keanehan” yang terjadi di tengah situasi pandemi corona. Saat rakyat sedang berjibaku dengan PSBB di sejumlah daerah yang berujung pada efek domino kondisi sosial dan ekonomi rakyat, justru TKA China dikabarkan berbondong-bondong masuk ke indonesia.
Dilansir dari CNN Indonesia, beberapa waktu lalu DPR RI mendesak pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk menekan penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia, khususnya transmisi dari luar negeri.
Untuk itu, Komisi IX DPR mendesak pemerintah mengeluarkan kebijakan melarang Tenaga Kerja Asing masuk ke wilayah Indonesia. Desakan itu muncul dalam rapat kerja virtual antara Komisi IX dengan pemerintah pada Kamis (2/4) malam hingga Jumat (3/4) dini hari.
Seperti diketahui pemerintah telah membatasi warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia per Kamis (2/4). Namun ada pengecualian terhadap enam kategori, satu di antaranya TKA yang bekerja untuk proyek strategis nasional dan tenaga kedinasan.
Namun sepertinya desakan DPR tersebut tak digubris pemerintah pusat. Belakangan diketahui ratusan TKA asal China justru bebas melenggang masuk ke indonesia.
Publik pun bereaksi, usai penolakan oleh Gubernur Sultra, MUI, dan Indonesia Police Watch (IPW) yang menyindir sikap ngawur pemerintah, Wakil Sekretaris KNPI Sulsel Renny Rani Rasyid yang selama ini dikenal proaktif atas kebijakan pemerintah kali ini turut melayangkan kritik.
“Ini indikasi ke sekian yang mengesankan logika terbalik pemerintah dalam mengambil sikap dan kebijakan. Katanya indonesia sedang dirundung virus pandemi, sejumlah daerah bahkan sudah PSBB dan berujung ditutupnya jalur penerbangan baik domestik maupun luar negeri, lah ini orang luar malah bebas melenggang masuk,” ungkapnya.
Alumni Magister Pembangunan Daerah STIA-LAN Makassar ini kemudian menjelaskan bahwa ambiguitas sikap pemerintah sekarang ini menyisakan indikasi logika terbalik dalam kebijakan yang ditempuh.
“Logika terbalik jelas iya, rakyat kita disuruh tidak kemana-mana, di rumah saja ibarat gak usah kerja, makan gak makan asal gak ngumpul dan tidak bepergian bahkan untuk mencari nafkah pun dibatasi. Tetapi TKA malah diijinkan masuk dengan berbagai alibi. Dan bukan itu saja, masih banyak larangan, himbauan dan kebijakan pemerintah yang jika kita telaah dengan seksama akan nampak in-konsistensi disitu.” Imbuhnya.
Renny lantas berujar “kalau toh akhirnya pembiaran yang dilakukan pemerintah ini menuai kritik, wajar saja. Ibarat kata ini mencederai rasa kemanusiaan dan keadilan. Rakyat ditekan, yang di luar diizinkan masuk bekerja. Harusnya pemerintah dengan segala upaya serius memulihkan dan menfasilitasi rakyat untuk meminimalisir dampak covid-19. Ini sebaliknya, rakyat sebagian besar baik-baik saja malah diwanti-wanti masuk OTG (orang tanpa gejala) sehingga tidak boleh berkeliaran, bagaimana kalau TKA China itu yang OTG? ini yang menurut saya sangat sensitif dan perlu segera diluruskan.” Pungkasnya lagi.
Ia lalu memberikan saran, agar pemerintah lebih aware terhadap kondisi rakyat dan tegas dalam menjalankan suatu kebijakan tanpa pilih-pilih. Menurutnya, saat ini jutaan orang sedang meraung untuk sekedar bertahan hidup sementara pemerintah terkesan setengah hati untuk menangani kondisi saat ini dan malah membuka peluang untuk orang luar masuk ke indonesia. (***)








