ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MAKASSAR. Rezky Amalia Syafiin merupakan Duta Baca Sulawesi Selatan yang dinobatkan sejak 2018 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan menjadi naungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan. Tahun 2013 ia juga pernah dinobatkan sebagai Duta Otonomi Daerah oleh Asioasi Pemerintah Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia (APKASI).
“Menjadi seorang duta merupakan kesyukuran bagi saya. Ini bisa menjadi salah satu langkah untuk bisa berkontribusi dalam bidang literasi dan mengkampanyekan pembudayaan kegemaran membaca pada masyarakat. Tidak hanya itu, menjadi duta menambah pengalaman dan teman baru bagi saya” katanya kepada Arlisakadepolicnews.com Sabtu (16/5/2020).
Perempuan yang lahir di Makassar, 29 November 1995 ini merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin yang tercatat sebagai mahasiswa dan alumni berprestasi. Rezky juga tengah mempersiapkan diri melanjutkan studi program Magister Hukum. Tahun 2019 kemarin, ia berhasil menjadi Awardee Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Perempuan yang hobi membaca dan traveling ini juga pernah terlibat dalam beberapa penelitian Universitas Hasanuddin yang bekerjasama dengan Mahkamah Konstitusi, Dewan Pers, BPKP dan beberapa instansi lainnya. Ia juga merupakan Ketua Komunitas Anak Pelangi dan relawan di Perpustakaan Lorong.
Selain penggiat literasi, Rezky sering menulis karya ilmiah. Ia beberapa kali menjuarai kompetisi penulisan. Ia juga pernah menulis buku The Progression of Legal Protection in Creating the Civilized Justice for Domestic Worker, yang menyoal tentang pelindungan hukum pekerja rumah tangga yang direkrut secara langsung. Ia juga kontributor pada buku Gagasan Pemuda Untuk Perikanan Indonesia, dan Ku Persembahkan Untukmu.
Bertepatan dengan Hari Buku Nasional tahun 2020, Rezky menyampaikan ucapan selamat dan harapannya.
“Selamat Hari Buku Nasional. Saat ini kita tengah menghadapi pandemi Covid-19. Mari jadikan buku sebagai teman selama kita di rumah saja. Ambil buku yang kamu suka dan bacalah. Luangkan waktu membaca. Lama-lama akan jadi kebiasaan. Banyak baca banyak tahu, bukan? “ Tutur putri dari pasangan Baharuddin L Syafiin dan Rostina ini.
Saat ditanya harapan Rezky di Hari Buku Nasional tahun ini, ia mengungkapkan bahwa saya berharap akses untuk membaca buku semakin mudah seiring dengan gerakan literasi yang semakin giat. Terutama di daerah pelosok. Meskipun Perpustakaan Nasional telah merilis i-pusnas, perpustakaan digital, namun masih belum bisa mejangkau daerah tertinggal, terluar dan terdepan.
“Sebenarnya ini pernah ada solusinya yaitu Free Cargo Literacy, Gratis biaya pengiriman buku setiap tanggal 17 ke seluruh Indonesia, namun programnya berubah aturan dan menjadi mandek. Semoga program ini tetap berlanjut agar buku-buku dapat sampai di daerah terpencil sekalipun” ungkapnya. (***)
Selamat Hari Buku