Penulis : Isman (Staf SDM dan Organisasi Bawaslu Kabupaten Manggarai Timur)
Pantai utara Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang ramah penduduk nya, indah pemandangan alamnya, serta melimpah kekayaan alamnya. Ada salah satu Kota kecil berlokasi di Kecamatan Reo.
Kota yang memiliki posisi strategis dari pintu tol laut jalur utama transportasi laut, ekonomi dan bisnis. Banyak hal yang dapat dijumpai di kota kecil ini, mulai dari masyarakatnya yang ramah.
Destinasi wisata alam yang masih perawan (belum terjamah manusia), serta kuliner khas daerah yang membuat lidah pengunjung dimanjakan dengan khas daerah Reo.
Setiap kali mudik selalu ada cerita yang menarik tentang kota ini. Masih teringat masa kecil dulu saya selalu bahagia saat main kejar-kejaran di kali Reo bersama adikku juga mandi di kali belakang rumah.
Apalagi saat lebaran, tradisi yang tak pernah hilang setelah Shalat Idul Fitri, kami sekeluarga mengunjungi makam para leluhur dan setelahnya, makan bersama di rumah bersama warga kampung serta mengunjungi pantai Sangari.
“Diam bukanlah jawaban untuk membuat perubahan, Kemenangan bukan jaminan dapat merubah keadaan. Tetapi hanya keyakinan, ketulusan dan kekuatan hati nurani yang dapat menghasilkan “Kemenangan”, Pemerhati wisata, Ismail, S. Pd”
Reo, kota yang selalu membawa kenangan. Kota dengan makanan khas Nasi Bambu, kota dengan penghasilan masyarakatnya petani Bawang merah, kota yang penuh keramahtamahan yang tiada henti, serasa membawa kalbu melayang kemasa lalu.
Sekian lama pernah kuhabiskan waktu dikota ini. Bicara tentang kota yang satu ini tak akan pernah habisnya.
Kota ini akan selalu menjadi istimewa bagi orang yang pernah tinggal disana dan mungkin saya adalah salah satunya dan saya akan selalu merindukan Reo Ku, dengan segala kisahnya.
Bagi saya, Reo merupakan bukti nyata bagaimana toleransi bisa hidup bersamaan dalam keanekaragaman, saya pikir ini lebih dari sekedar toleransi, tapi juga ada semangat persaudaraan yang sangat kuat.
Sekian lama kuhabiskan waktu di kota indah ini, kutemukan pengalaman-pengalaman berharga bersama kalian, kutemukan teman dan saya menemukan cinta.
Saya menemukan diriku dan Reo adalah kota yang selalu istimewa karena disini ku temukan hal-hal gila, hal-hal menyenangkan, hal-hal membahayakan, hal-hal bodoh dan segala kebahagian, kesenangan serta kesedihan melebur jadi satu bersama kalian.
Ada beberapa destinasi wisata religius dan budaya di Kota Reo, Kab. Manggarai, NTT.
Gunung Pecingi (Doro Pecingi)
Gunung dengan keindahan alam hijau murni merupakan salah satu gunung di Indonesia yang statusnya masih aktif dikunjungi oleh wisata mancanegara dan lokal yang letaknya di seberang kali Kecamatan Reo.
Gunung ini memiliki warisan dari sang Pencipta yang begitu perawan alamnya wisatawan yang melakukan pendakian di gunung ini. Untuk ukuran gunung sebagai sebuah obyek pendakian.
Gunung Pecingi tidak terlalu tinggi dan jalur pendakiannya pun tidak terlalu panjang meskipun memang cukup curam. Selain mendaki berbagai aktivitas lainnya yang bisa kamu lakukan adalah menjelajahi lereng gunung, menikmati matahari terbit dan tenggelam serta air terjun yang indah dan juga bisa berkunjung ke persawahan bawang merah yang tertata rapi (arsitek alami dari sang Pencipta).
Perbukitan Doro Wadu (Doro Brem)
Obyek wisata lainnya yang menjadi tempat favorit para wisatawan berkunjung adalah kawasan perbukitan Doro wadu, Perbukitan ini lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota kecamatan Reo dan terkenal dengan keindahan alamnya yang sangat alami.
Dari atas bukit ini kamu dapat menikmati mentari pagi, Hal yang paling banyak dicari dari perbukitan ini adalah suasana alamnya dan keindahan melihat matahari pada pagi hari dan sore hari.
Selain itu juga disana terdapat satu benda sejarah (meriam peninggalan penjajahan Belanda) yang selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan yakni Puncak doro wadu.
Jika suatu saat kamu memutuskan untuk berlibur ke kawasan ini jangan lupa untuk membawa kamera terbaik yang kamu miliki.
Masjid Nurul Huda Reo
selain Gunung dan Bukit ada juga Masjid yang bisa dijadikan sebagai lokasi wisata religius selama kamu berlibur di Kota Reo, Beberapa Masjid yang sudah cukup terkenal adalah Masjid Nurul Huda Reo.
Namun masih ada lagi masjid yang kurang terkenal namun tak ada salahnya jika kamu coba untuk kunjungi misalnya seperti masjid di Desa Salama yang berada di samping hamparan sawah yang begitu indah dan alami.
Pantai
Sama seperti daerah lainnya, di Kota Reo juga terdapat obyek wisata alam berupa Pantai. Tak hanya Pantai Sangari saja, namun disana juga terdapat beberapa pantai yang masih sangat sepi dan alami.
Beberapa pantai yang menjadi favorit para wisatawan adalah Pantai Sangari, Pantai Pasir Putih dan Pantai Tempode. Pantai-pantai tersebut memiliki keindahan alam berupa hamparan pasir putih di tepi pantainya dan juga air laut yang berwarna biru muda dan jernih.
Keindahan tersebut akan bertambah dengan adanya matahari terbit dan tenggelam yang dapat disaksikan dari bibir-bibir pantai. Bagi wisatawan yang ingin mencari sensai yang berbeda dari sebuah pantai.
Coba datang ke Pantai Sangari, disini wisatawan akan dihadapkan dengan pelabuhan kedindi (Transportasi Laut) dari arah barat, pantai yang masih alami dan bersiaplah mendengar suara deburan ombak selama perjalanan menuju pelabuhan kedindi.
Jika berani masukkan lokasi ini sebagai daftar obyek wisata Kabupaten Manggarai.
“Saya harap, pemerintah kabupaten manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat memanfaatkan jumlah ikon wisata daerah kita. Seperti halnya potensi – potensi hasil alam untuk dikembangkan menjadi pendapatan asli daerah (PAD), pungkasnya, pemerhati Wisata, Ismail. S. Pd”.