Pendidikan Ditengah Pandemi Covid 19 Ala Mathius

  • Whatsapp
  • Arlisakadepolicnews.com – Bulukumba. Wabah Virus corona bak sungai yang telah mengaliri dan melanda seluruh masyarakat indonesia bahkan dibeberapa belahan dunia sekalipun virus corona telah menjadi trending topik dan menjadi fokus pembahasan beberapa bulan belakangan ini,mengakibatkan beberapa sektor mulai dari ekonomi,pemerintahan,perindustrian,pertambangan sampai pada aktivitas pendidikan masyarakat pemuda mahasiswa pun tidak berjalan maksimal akibat pandemi covid 19 ini. 11/05/2020

    Pandemi ini sangat mempunyai dampak yang luar biasa besarnya di kalangan masyarakat sehingga mengakibatkan beberapa pekerja harus menerima PHK dari tempat kerjanya dan PKL harus secara terpaksa menutup mata pencahariannya, ini pula yang mengakibatkan beberapa anggota keluarga tidak lagi mempuyai Pemasukan secara finansial.

    Kabupaten Bulukumba sendiri sejak diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) dari mulai bulan lalu sangat dirasakan dampak Covid 19. sehingga mengakibatkan beberapa Aktivitas dihentikan untuk sementara waktu termasuk Aktivitas Dunia kampus yang diganti menjadi pembelajaran secara daring virtual. Hal ini ditanggapi berbagai kalangan, termasuk salah satu kader dari Himpunan Mahasiswa Islam cabang Bulukumba,Mathius.

    Menurutnya, ditengah ketidakjelasan penghasilan orang tua mahasiswa,seharusnya kampus harus tanggap respon memberikan inisiatif untuk mengurangi atau bahkan memberikan kelonggaran agar pembayaran spp tidak diberlakukan Kepada tiap tiap mahasiswa diberbagai kampus dibulukumba ataupun diluar kabupaten bulukumba karena sulitnya pemasukan finansial orangtua mahasiswa,ditambah lagi banyak yang di PHK dari tempatnya ia bekerja.

    “birokrasi pendidikan atau kampus harus peka dan turut membantu masyarakat yang terdampak Covid 19 terkhusus Mahasiswa” ujar mathius

    Sementara berbicara persoalan pendidikan sebagai alasan utama merombak kemiskinan otak masyarakat terhadap pengetahuan maka pendidikan adalah suatu keniscayaan agar menggembleng perkembangan masyarakat yang dapat menghancurkan budaya terbelakang, melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sederatan aksi membangun peradaban maju umat manusia. Pendidikan menjadi alat transformasi sebuah kebudayaan yang ditanamkan di tengah-tengah masyarakat untuk memecahkan persoalan rakyat.

    “Kampus harusnya lebih objektif untuk menilai dan memberikan kepedulian penuh terkait keadaan yang dihadapi oleh para mahasiswa,karena beberapa dari mahasiswa bukan dari kalangan ekonomi menengah apalagi keatas, belum lagi berbicara persoalan carut marut kuliah daring yang tidak relevan karena tidak semua mahasiswa yang tinggal dipelosok desa bisa memiliki akses jaringan yang baik, maka kampus harusnya sadar dan tidak menjadikan SPP sebagai komersialisasi dan liberalisasi” tutup Mathius

  • Pos terkait