Penulis : Gregorius Ganggur (Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Satarmese)
Di era industri 4.0 bahasa Inggris memiliki peran penting dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Publikasi dan pengenalan pengetahuan pun teknologi baru selalu menggunakan bahasa Inggris sebagai media penyampaian kepada khalayak umum, baik melalui bahasa verba maupun non verbal. Penggunaan bahasa Inggris tetap menjadi pilihan pertama. MENGAPA BAHASA INGGRIS?. Bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar dalam komunikasi global. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang memiliki jumlah pembicara teratas di planet bumi.
Menyadari pentingnya peran bahasa Inggris, beberapa negara di dunia yang bukan sebagai bahasa ibu, menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (second language), bahasa asing (foreign language) hingga menetapkan sebagai compulsory subject dalam kurikulum pendidikan. Bahasa Inggris dipandang sebagai salah satu sarana utama dalam berkomunikasi dan tatanan kehidupan sehari-hari masyarakat suatu negara. Bahasa Inggris tidak lagi menjadi suatu alat komunikasi semata, tetapi lebih dari itu bahasa Inggris adalah sarana yang tepat dalam menyampaikan suatu ilmu pengetahuan dan alat yang dipakai dalam mengenalkan suatu produk.
Seorang ahli atau peneliti membutuhkan bahasa Inggris dalam mempublikasi hasil riset atau penemuan baru yang dilakukan sehingga hasil risetnya bisa tersiar hingga ke seluruh penjuru dunia. Demikian pula dengan produk teknologi baru. Industri atau perusahaan penyedia menggunakan bahasa Inggris dalam pengenalan dan pengoperasian produk agar dengan mudah dipasarkan ke seluruh dunia.
Indonesia sebagai salah satu Negara dengan bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa asing dan menjadi salah satu subject wajib dalam kurikulum pendidikan menengah. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa penguasaan bahasa Inggris warga negara Indonesia masih di bawah negara lain di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan sebuah riset, Indonesia berada pada urutan kelima di Asia tenggara setelah Singapura, Thailand, Malaysia dan Filipina.
Seorang yang memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan baik mempunyai peluang lebih untuk mendapatkan referensi yang cukup. Mengapa demikian?, karena dengan kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki, seseorang akan dengan mudah memahami berita terkini dan produk terkini serta apa dan bagaimana fungsi atau kegunaan suatu produk. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki kemampuan bahasa Inggris lebih mudah mengoperasikan sebuah komputer ataupun laptop bila dibandingkan mereka yang tidak memahami bahasa Inggris sekalipun itu pasif.
Selain itu, kehadiran media informasi dan teknologi telah membuat dunia tanpa sekat dan ruang tertutup. Media sosial, start-up, aplikasi media sosial membanjiri dunia informasi dan teknologi. Kehadiran media informasi dan teknologi menawarkan berbagai keuntungan dan kemudahan dalam mengakses dan melakukan transaksi. Semuanya menawarkan kenyamanan dan keamanan yang baik. Disamping itu mereka juga menawarkan kecepatan dan keakuratan. Sebagian besar media informasi tersebut dibuat dan dikembangkan dengan menggunakan bahasa Inggris.
Bahkan, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh sebuah Lembaga Pendidikan Internasional Education First (EF) dalam laporan hasil penelitian, EF English Proficiency Index (EX EPI) tahun 2019 di 100 negara dengan melibatkan 2,3 juta peserta melalui test online EF Standard English Test (EFSET), menunjukan bahwa kemahiran bahasa Inggris memiliki korelasi dengan penghasilan individu.
Menurut hasil test tersebut, semakin tinggi tingkat kemampuan bahasa Inggris suatu negara, maka semakin besar pula rata-rata pendapatan penduduk di negara tersebut (liputan6.com). Sehingga kuranganya pemahaman terhadap bahasa Inggris (lack of English) akan dapat menjadi sebuah batu sandungan yang dapat mengancam eksistensi keberadaan seseorang, keterbelakangan informasi, keterbelakangan literasi dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, mempelajari bahasa Inggris di zaman digital bukan lagi sebuah pilihan. Belajar bahasa Inggris adalah sebuah keharusan agar kita mampu mengikuti zaman. Mempelajari bahasa Inggris berarti kita mampu bertransformasi dengan sesuatu yang baru dan meninggalkan sesuatu yang konservatif.








