Arlisakadepolicnews.com, Boawae | Pemilihan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) yang salah bisa fatal. Seperti yang terjadi di Desa Focolodorawe, Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo oknum TPK atas nama Siprianus Kei diduga mengendap uang jasa Harian Kerja Orang (HOK) milik masyarakat. Akibatnya Kepala Desa Focolodorawe Bruno Kewa dan 2 Ketua RT jadi sasaran diuber uber masyarakat.
Padahal uang senilai Rp. 13.400.000 dari pekerjaan penanaman pipa air tersebut sudah dicairkan bendahara Desa ke tangan Siprianus.
Kuat dugaan uang itu sudah digunakan Siprianus untuk kepentingan pribadi, soalnya sejak pekerjaan selesai pada bulan Februari 2020 lalu sampai hari ini belum sampai ke tangan orang yang ikut bekerja pada waktu itu.
“Itu sudah Ade (Adik) dia (Siprianus) ini bekin susah orang saja. Kalau dari Desa tidak ada masalah karena uang sudah ada di dia (Siprianus), ini malah kami Pemerintah Desa yang jadi sasaran” jelas Bruno saat dihubungi tim media ini via telepon Jumat ( 3/7).
Bruno mengaku semenjak pekerjaan selesai yakni pada bulan February 2020 lalu Ia kerap didatangi warga maupun RT menanyakan upah mereka. Ia sudah berulang kali mengingatkan Siprianus agar segera membayar HOK tersebut .
“Terhadap yang bersangkutan sudah berulang kali kita panggil untuk bilang sama dia segera bayarkan uang HOK masyarakat tapi sampai sekarang juga belum realisasi, dia alasan pengaruh ada Covid. Sampai terakhir kemarin tanggal 30 Juni kami buatkan surat pernyataan. Saya bilang kau hrus segera bayar orang punya uang karena ini hak mereka” tutur Bruno.
Ulah Sipri Kei yang tidak kunjung membayar HOK masyarakat juga dikeluhkan Ketua RT 03 Dusun ll Desa Focolodorawe Siprianus Jua.
“Pekerjaam sudah diselesaikan pada Februari 2020 lalu. Bahkan saat ini masyarakat sudah menikmati air itu. Tetapi anehnya uang HOK sampai sekarang belum cair” ungkap Jua Jumat (3/7).
Jua mengaku bahwa masyarakatnya yang kala itu ikut bekerja merasa ditipu oleh Siprinus Keo dengan janji manisnya.
Sementara Ketua RT 03 Raimundus mengaku malu sebab, selama ini Ia kerap didatangi warganya yang ikut bekerja untuk menanyakan kejelasan sejauh mana pencairan uang hasil keringat warga mereka.
“Masyarakat tanya terus ke kami yang RT, jangan sampai masyarakat pikir kami yang makan itu uang,” tuturnya.
Karena itu Ia meminta Pihak Pemerintah Desa Focolodorawe agar segera mendesak oknum TPK untuk melunasi HOK masyarakat.
“Kami minta segera bayarkan uang HOK, kami tidak mau dicurigai macam-macam bilang kami yang makan itu uang” pintanya.








