ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MANGGARAI. Merasa senasib dan sepenanggungan para guru Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Negeri 1 Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai melakukan aksi solidaritas lantaran kebijakan Kepala SMK Negeri 1 Wae Ri’i Yus D. Maria Romas, S.Pd Ek, dinilai merendahkan martabat para guru Komite SMK Negeri 1 Wae Ri’i, Senin (13/07/2020).
Juru bicara Aksi solidaritas Fransiskus Jehoda S.Pd mengatakan gaji para guru komite dimasa pandemi covid-19 tidak berprikemanusiaan dan harga diri para guru diinjak-injak oleh oleh kebijakan kepala SMK Negeri 1 Wae Ri’i.
” Ini aksi solidaritas terhadap apa yang dialami oleh teman-teman guru komite bahwa mereka mendapat perlakuan yang tidak berprikemanusiaan dengan gaji senilai 150 ribu perbulan ada yang dapat 210 rb perbulan pada masa covid 19, bagi kami itu sangat merendahkan martabat guru, harga diri kita sebagai pendidi diinjak-injak oleh kebijakan kepala sekolah SMK Negeri 1 Wae Ri’i ini, maka pada hari ini kami menyampaikan rasa solidaritas itu”, ungkap Fransiskus.
” Ini bukan berarti tidak punya uang tetapi karena tidak punya hati, rasa dan sepenanggungan terhadap teman-teman kita, bahwa uang yang mengalir ke sekolah ini begitu banyak kok, tega-teganya memberikan gaji yang tidak berprikemanusiaan seperti ini, maka bagi kami, ketika ada teman guru yang diperlakukan tidak berprikemanusiaan seperti ini maka kami akan melakukan perlawanan sampai kita mendapatkan keputusan yang bijak dari pemerintah provinsi terkait kepala SMK Negeri 1 Wae Ri’i”, sambungnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan dalam aksi yang disampaikan oleh para guru SMK Negeri 1 Wae Ri’i menyampaikan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Yus Romas sebagai kepala SMK Negeri 1 Wae Ri’i dan meminta kepada dinas provinsi dan gubernur untuk memberhentikan Yus Romas dari Kepala SMK Negeri 1 Wae Ri’i.
” Karena salah satu mosi yang kita sampaikan tadi adalah mosi tidak percaya kepada kepala SMK Negeri 1 Wae Ri’i dan kami minta dinas dan gubernur untuk memberhentikan saudari Yus Romas dari Kepala SMK Negeri 1 Wae Ri’i “, ungkap Fransiskus.
Dirinya mengaku apabila tidak ada keputusan yang bijak dan adil terhadap lembaga dan martabat guru SMK Negeri 1 Wae Ri’i maka akan dilakukan perlawanan berupa mogok mengajar dan aksi secara bertanggung jawab.
” Kalau kita tidak mendapatkan keputusan yang bijak dan adil bagi lembaga ini, bagi harkat dan martabat guru maka kita akan terus melakukan perlawanan dalam bentuk mogok dan aksi yang kita lakukan secara bertanggung jawab”, akunya. (***)