ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-SULSEL. Banjir Bandang Luwu Utara diduga terjadi akibat pembalakan hutan, Walhi Meminta Polda Sulsel menyelidiki perusahaan apa yang terlibat.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel, Muhammad Al Amin mengaku tengah mengidentifikasi beberapa hal yang menyebabkan banjir bandang di Kecamatan Masamba, Luwu Utara, Sabtu, 18/7/2020.
Menurut Amin, ada beberapa titik pembukaan lahan hutan yang diduga sebagai salah satu faktor utama terjadinya banjir bandang disertai lumpur,
“Banjir Bandang di Luwu Utara, murni bencana ekologis yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan, kelihatan terjadi penebangan hutan secara masif dan luas. Kemudian dilihat bagian atas, bagian hulu daerah hujan terjadi degradasi yang luar biasa,” ungkapnya.
Beberapa lokasi tersebut, kata Amin terlihat cenderung mirip dengan model pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
Walhi menemukan ada penebangan lahan hutan untuk penanaman sawit pada tahun 2018, dan tahun 2019 pohon sawit yang tertanam mulai tumbuh.
“Pada tahun 2020 curah hujan yang tinggi menyebabkan longsor dan banjir bandang. Saya pikir penyebab utamanya disebabkan pembukaan lahan hutan untuk perkebunan sawit dan tambang,” jelasnya.
Mengingat bencana ekologis ini disebabkan oleh pembukaan lahan, Walhi saat ini tengah menelusuri perusahaan yang terlibat dan menilai penting bagi penegak hukum dalam hal ini Kepolisian daerah Sulsel untuk menyelidiki kegiatan pembukaan lahan yang ada di hulu Luwu Utara, dikeluarkan tahun berapa dan siapa yang telah mengizinkan terbit.
“Kami baru dapatkan pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan mengidentifikasi perusahaan-perusahaan apa saja, milik siapa, diterbitkan tahun berapa serta kajian lingkungannya seperti apa. Itu penting untuk dapat mengetahui apa penyebabnya,” imbuh Amin.
Namun yang pasti, Amin menyebut bencana tersebut seharusnya menjadi bahan pembelajaran pemerintah daerah untuk senantiasa menjaga eksistensi hutan terakhir di Luwu Utara Sulsel.
“Kami 2 tahun terakhir ini terus berkampanye soal selamatkan rimba terakhir Luwu Utara Sulsel,” pungkasnya.
Sementara Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, polisi akan melakukan penyelidikan terkait penyebab bencana banjir yang terjadi Luwu Utara.
Ibrahim belum mau berkomentar terkait adanya dugaan pembalakan liar di daerah hulu. Polisi, kata Ibrahim, akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu.
“Akan kita Selidiki dan cek”, kata Ibrahim. (***)








