Penulis : Syamsudin Kadir
Penulis Artikel di berbagai Media Massa dan Media Online.
Bapak Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri, kinerjanya selama ini sudah bagus. Terobosan dalam beberapa hal juga cukup bagus. Walaupun ada catatan kaki yang perlu pembenahan ke depan, tapi masih tergolong bagus. Entah beberapa bulan ke depan, saya tak tahu persis.
Tapi beberapa waktu terakhir, terutama terkait kasus bawahannya yang diduga kuat membantu dan melindungi pelanggar hukum yang merugikan uang negara sehingga bisa melenggang ke mana-mana dan kapan saja, membuat publik sedikit menjadi ragu dengan kepemimpinannya.
Saya sarankan agar Kapolri mesti lebih tegas kepada bawahannya yang bermain mata dengan pelanggar hukum. Kalau sekadar pindah tugas atau pencopotan tugas, itu sama saja bohong. Kalau cuma pindah ruang kerja, tak punya dampak apa-apa. Tetap punya pangkat setingkat dan gaji tetap segitu.
Jika Kapolri serius dan ingin institusi yang dipimpinnya masih mendapat kepercayaan publik maka mestinya aparat atau bawahan yang bertindak norak dan memalukan institusi Polri semacam itu langsung saja dipecat dari keanggotaan kepolisian. Pecat, langsung pecat saja. Tak cukup pencopotan atau pindah tugas.
Bagi institusi penegak hukum seperti Kepolisian tak ada ampun dan maaf bila bertindak di luar wewenang, tugas dan fungsinya. Apalagi yang berkaitan dengan mereka yang masih buron atau pelanggar hukum yang merugikan uang negara, mestinya bersikap lebih tegas.
Hal ini dilakukan agar memiliki efek jera dan tidak melukai perasaan publik. Jangan sampai Kapolri terlihat masih ragu dan tak bertaring di hadapan bawahannya sendiri, karena Kapolri sebagai pemimpin tertinggi di Kepolisian malah nantinya bisa tercoreng institusi Kepolisian. Sekali lagi, Kapolri mesti lebih tegas!
Publik sudah menaruh kepercayaan kepada Kapolri. Secara pribadi, saya yang juga berasal dari kawasan Indonesia timur sangat percaya dengan integritas Kapolri sebagai seorang aparat penegak hukum. Dengan demikian, Kapolri mesti berani mengambil langkah yang lebih revolusioner dan tidak populer.
Publik sudah muak dan kesal dengan tindak-tanduk penegak hukum termasuk di institusi Kepolisian yang kini dipimpin selama ini. Jangan sampai situasi dan kondisi semacam ini menjadi pemantik lanjutan yang membuat publik bertambah muak dan kesal.
Sekali lagi, publik sangat percaya kepada Kapolri, oleh karena itu mesti bertindak lebih tegas. Kepolisian adalah institusi penegak hukum. Bila aparatnya justru bermain mata dengan pelanggar hukum, hukumannya tak cukup dilihat dari aspek etik. Mestinya ditilik dari segi moral dan aspek hukum itu sendiri.
Mudah-mudahan tulisan sederhana ini sampai dan dibaca oleh Kapolri. Sungguh, saya percaya kepada Kapolri. Semoga berani bersikap lebih tegas, termasuk kepada bawahannya sendiri. Tak sekadar dicopot atau berpindah tugas, tapi mesti dipecat secara tidak hormat dari institusi Kepolisian. (***)
Semua isi tulisan menjadi tanggung jawab penulis.