ARLISAKADEPOLICNEWS.COM, MAKASSAR. Kabupaten Luwu Utara diterjang banjir bandang setelah beberapa hari sebelumnya diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Akibatnya, tiga sungai besar dalam waktu relatif bersamaan membawa air yang disertai lumpur dan pasir memorak porandakan rumah warga.
Dari rilis yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara hari Minggu (19/7) menunjukkan bahwa terdapat lima Kecamatan terdampak, yaitu Kecamatan Masamba, Kecamatan Sabbang, Kecamatan Baebunta, Kecamatan Malangke, dan Kecamatan Malangke Barat, dan sebanyak 40 orang hilang, 51 orang luka, 36 orang meninggal, dan pengungsi mencapai 14.483 jiwa.
Terkonfirmasi ke media ini 20/07/2020 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan (BPPW Sulsel) terjun langsung ke lapangan untuk memberikan bantuan pelayanan guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Luwu Utara.
Ahmad Asiri selaku Kepala BPPW Sulsel Yang didampingi PPK Tanggap Darurat Agung Jaka Santosa, terus melakukan koordinasi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara, baik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, BPBD, dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam hal penanganan pemenuhan air bersih.
Selain itu, peninjauan dilakukan pada titik-titik bencana guna memastikan bantuan yang telah disalurkann tepat sasaran.
“Banyak titik pengungsian yang tersebar secara sporadis namun berdasarkan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Luwu Utara ditunjuk delapan titik yang dijadikan titik penempatan Hidran Umum (HU),” ujar Ahmad.
Ahmad juga melakukan peninjauan ke pelintas pipa saluran PDAM bersama Direktur PDAM di jembatan Baloli yang terputus akibat terjangan banjir.
Melihat desakan kebutuhan air bersih masyarakat yang harus dilayani oleh PDAM, Ahmad langsung memberikan arahan kepada tim untuk melakukan identifikasi jenis dan volume kerusakan untuk selanjutnya diusulkan ke Direktorat Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kemeneterian PUPR guna mendapatkan penanganan secepatnya. Ahmad mengatakan dalam kesigapan menghadapi bencana BPPW Sulsel hingga saat ini menurunkan alat berupa Hidran Umum (HU) 10 unit dengan kapasitas 2.000 Liter per unit yang ditempatkan pada titik pengungsian dan dapur umum serta mengoperasikan 2 unit mobil tangki air yang mobile mendistribusikan pasokan baik di HU maupun penyaluran langsung ke posko relawan dan rumah warga yang membutuhkan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Luwu Utara Muslim Muchtar saat ditemui di posko induk BPBD mengatakan bahwa air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Air bersih sangat krusial untuk saat ini dan kami berterima kasih atas atensi dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan sejak Tanggal 14 Juli 2020 sampai hari ini telah memberikan bantuan seperti Hidran Umum (HU) dan mobil tangki air. Kami masih terus berharap bantuan air bersih melalui mobilisasi ke titik pengungsian yang lain agar warga bisa mendapatkan air bersih,” ungkap Muslim.
Upaya maksimal selain pelayanan kebutuhan air bersih masyarakat akan selalu dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan.
“Kami akan terus mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dan memantau kondisi mereka guna memastikan kebutuhan air bersih mereka terpenuhi, dan tidak menutup kemungkinan kami akan menambah jumlah dan jenis armada termasuk wc portable guna mendukung sanitasi lingkungan bila di perlukan” diharapan semoga bantuan pemenuhan air bersih dan sanitasi dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir pungkas Ahmad. Jamal/BPPW Sulsel (***)