ARLISAKADEPOLICNEWS.COM—JAYAPURA. Ikatan Keluarga Alumni Universitas Cenderawasih Jayapura (KAMI-UNCEN) akan memberi dukungan penuh bagi pengembangan Universitas Cenderawasih Jayapura. Hal itu terungkap dalam diskusi daring Webinar sesi I yang digelar di Jayapura, Jumat, (24/07/2020).
Diskusi yang digagas itu mengambil tema sentral “Mempersiapkan Masa Depan Papua melalui Universitas Cenderawasih” dengan pokok diskusi Peran Alumni Unversitas Cenderawasih Dalam Pelaksanaan Pendidikan di Tanah Papua.
Diskusi Daring sesi 1 ini menghadirkan narasumber berkompeten yakni, Ketua ikatan Keluarga Alumni Universitas Cenderawasih (KAMI-UNIVERSITAS CENDERAWASIH), Befa Yigibalom, SE, MSi Ketua Umum KAMI UNIVERSITAS CENDERAWASIH yang juga Bupati Lanny Jaya, Wakil Gubernur Provinsi Papua, Klemen Tinal, SE, MM, Rektor Universitas Cenderawasih, Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT dan Ketua DPRP Papua, Jhoni Banua Rouw, SE yang dimoderatori oleh Benyamin Gurik, S.IP.
Dalam kesempatan itu Rektor Universitas Cenderawasih Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT mengemukakan universitas yang dipimpinnya memikul banyak harapan Rakyat Papua untuk menerima anak-anak Papua guna mengenyam pendidikan tinggi. Hanya saja, ia menyadari juga bahwa lembaga yang dipimpinnya ini tidak sedikit memiliki keterbatasan dalam berbagai hal.
Misalnya, kata dia, soal daya tampung, Uncen tidak mampu menampung lulusan SMU yang membludak setiap tahunnya yang ingin melanjutkan kuliahnya di perguruan tinggi.
Dijelaskan bahwa soal daya tampung dan keterbatasan orang tua juga menjadi masalah tersendiri bagi upaya Universitas Cenderawasih untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi yang baik. Karena dengan 24.000 mahasisa yang rata-rata kemampuan membayar biaya pendidikannya Rp 500 ribu/semester tentu membuat Uncen sangat kewalahan meningkatkan kapasitas lembaga guna menyediakan kualitas pelayanan yang memadai.
“…Demi pelayanan dan kemanusiaan, Uncen melakukan pelayanan apa adanya, demi melayani anak-anak Papua melalui pendidikan tinggi”, tutur Safanpo.
Untuk itu, lanjutnya dalam diskusi daring tersebut, Uncen membutuhkan dukungan dari semua pihak. khususnya pemerintah daerah, baik Pemerintah Provinsi Papua, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota di Tanah Papua agar lembaga ini dapat melayani kebutuhan pendidikan tinggi anak-anak Papua dengan layak.
Pada sisi yang lain, Safanpo juga menjelaskan keterbatasan lain yang dimiliki terkait dengan Rumah Sakit Pendidikan yang nantinya akan dikelola oleh fakultas kedokteran. Untuk hal ini, kata Rektor berusia muda ini bahwa Uncen merupakan salah satu universitas yang tercatat dalam 145 universitas Negeri di Indonesia yang diberi kepercayaan menyelenggarakan pendidikan kedokteran, bahkan universitas ini merupakan bagian dari 90 universitas yang mempunyai fakultas kedokteran dan 60 persennya telah diakreditasi dan Uncen sudah tiga kali menjalani akreditasi dengan predikat “B”.
Sayangnya, kata Safanpo, Uncen telah berupaya maksimal untuk mencapai akreditasi “A” namun terkendala belum memiliki Rumah Sakit Pendidikan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan praktikum bagi mahasiswa kedokteran, sehingga sampai saat ini akreditasinya masih tetap seperti itu.
”… RS Pendidikan Uncen akan segera dilanjutkan pembangunannya pada tahun 2021”, ujar Safanpo.
Menurutnya, telah banyak perubahan yang dilakukan untuk memperbaiki kinerja Universitas Tertua di Papua ini. Oleh sebab itu, pihaknya menyadari bahwa pembangunan itu tidak bisa dikerjakan sekaligus, namun harus secara bertahap dan berkesinambungan.
Untuk itu, dirinya berharap, KAMI-Uncen dengan dukungan Pemerintah Daerah bisa ikuti membantu meningkatkan kebutuhan sarana dan prasarana sehingga dapat meningkatkan kemampuan Uncen untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi yang mampu melayani anak-anak Papua.
Pada saat yang sama, Wakil Gubernur Provinsi Papua, Klemen Tinal ikut prihatin akan keterbatasan tersebut, dan menyatakan dukungannya untuk pengembangan Uncen kedepan. Baginya, Uncen adalah universitas yang di dalamnya banyak orang asli Papua belajar dan mengembangkan SDM-nya sehingga Uncen perlu didukung sepenuhnya.
“…Pemerintah Provinsi Papua akan memberi dukungan bagi pembangunan RS Pendidikan Univesitas Cenderawasih, karena Otonomi Khusus itu titik beratnya ada di provinsi sehingga dengan kewenangan itu, kita akan memberi dukungan penuh bagi Pembangunan RS Pendidikan Universitas Cenderawasih…”, paparnya.
Dikatakan, dengan Otonomi Khusus yang kita miliki, maka kita akan buat kebijakan yang bersifat affirmasi positif (affirmative action) untuk mendukung Universitas Cenderawasih sebagai kampus yang telah melahirkan SDM Orang Asli Papua yang cerdas, mandiri dan bisa berkontribusi untuk daerah ini dan bagi bangsa Indonesia.

Sementara itu, Ketua DPRP Provinsi Papua, Jhoni Banua Rouw, SE dalam kesempatan itu juga sepakat dengan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE, MM bahwa DPRP harus memberi dukungan penuh bagi Pengembangan Uncen terlebih untuk Pembangunan Rumah Sakit Pendidikannya sehingga dengan kehadiran rumah sakit ini, mampu mendorong akreditasinya ke predikat “A” agar Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasihpun bisa dinaikan statusnya ke jenjang yang lebih tinggi.
“..kita sepakat, bahwa DPRP akan membantu karena banyak anggota DPRP adalah alumni Uncen sehingga mereka pasti sepakat dan memberi dukungan bagi pembangunan RS Pendidikan Universitas Cenderawasih pada tahun 2021 nanti”, tegasnya.

Pada sisi yang lain, untuk pengembangannya Wakil Gubernur meminta agar ke depannya beberapa Fakultas dapat dipindahkan ke daerah, sehingga tidak menumpuk di Jayapura. sebaliknya, dapat dikembangkan beberapa fakultas ke daerah sehingga kita bisa mengatur penyebaran penduduk dan pembangunan SDM kita bisa terarah dan jauh lebih baik dari hari ini.

Sedangkan Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Cenderawasih, Befa Yigibalom, menyatakan Uncen memang berhak mendapat dukungan dari Pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota karena Uncen merupakan satu-satunya perguruan tinggi tertua di Papua dan Papua Barat dan univeritas yang telah melahirkan begitu banyak Orang Asli Papua yang saat ini telah berkontribusi bagi kemajuan masyarakat dan daerah ini. (***)