ARLISAKADEPOLICNEWS—JAYAPURA. Tokoh Pemuda dan intelektual asal Kabupaten Pegunungan Bintang, Meppi Mimin, SIP menolak secara tegas pernyataan pihak-pihak tertentu yang menyatakan bahwa pemerintahan Kabupaten Pegunungan Bintang tidak berjalan dengan baik. Hal ini ditegaskannya melalui media rilis yang disampaikan kepada media ini di Jayapura, Senin, (10/08/2020).
Dalam media rilis itu, Meppi Mimin, SIP menyatakan bahwa pernyataan-pernyataan yang sangat merugikan itu, dilontarkan oleh tokoh intelektual asal Papua, Natalius Pigai yang saat ini berdomisili di Jakarta, sehingga dianggap tidak mengetahui secara benar perkembangan pembangunan di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Itu sebabnya, Meppi Mimin meminta agar pihak-pihak yang memberi pernyataan yang sifatnya menyudutkan pemerintahan daerah setidaknya harus memiliki informasi yang lengkap dan berimbang dari kedua belah pihak.
“…jangan hanya mendapatkan informasi secara sepihak lalu membuat pernyataan yang merugikan daerah”, ujarnya.
Meppi Mimin, SIP yang juga alumni Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Cenderawasih (Uncen) ini mengatakan bahwa Pigai sebagai intlektual muda asal Papua seharusnya memberi solusi yang konstruktif untuk pemerintah daerah, bukan merongrong pemerintah daerah dengan mengedepankan pernyataan-pernyataan yang sangat merugikan pemerintah daerah.
“sebagai tokoh muda intelektual Papua, seharusnya memberi masukan yang kontruktif kepada pemerintah daerah pegunungan Bintang”, tegas Mimin dalam rilisnya.
Untuk itu Meppi Mimin yang dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Pegunungan Bintang berharap agar Natalius Pigai tidak memberi pernyataan yang nantinya dapat memicu kemarahan masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang. Apalagi Informasi yang diperolehnya adalah informasi dari kelompok-kelompok yang selama ini dianggap berseberangan pandangan dengan pemerintah daerah yang dikendalikan olehe Costan Oktemka.
“kami meminta agar pihak-pihak tertentu tidak membuat manuver dan pernyataan-pernyataan kosong yang akhirnya dapat memicu konflik di daerah”, ujarnya.
Oleh sebab itu, sebagai tokoh pemuda, Meppi Mimin, SIP mengajak agar semua pihak agar tidak membuat pernyataan-pernyataan di media massa yang pada akhirnya dapat memicu konflik di daerah.
“kita perlu menahan diri agar tidak membuat rakyat menjadi korban karena konflik, karena ada yang pro dan ada yang bertentangan dengan pemerintah” ujarnya.
Terkait dengan penolakan LPJ Bupati Pegunungan Bintang oleh dua fraksi di DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang baru-baru ini, bagi Meppi itu adalah dinamika politik dalam persidangan. Baginya, itu merupakan sesuatu yang biasa saja. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan, karena toh, masih ada fraksi yang menerima LPJ Bupati. (***)