ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-WAJO. Mahasiswa tingkat akhir Universitas Puangrimaggalatung (Uniprima) Sengkang Kabupaten Wajo menggelar aksi demonstrasi di Aula Kampus Universitas Puangrimaggalatung, Jumat 14/8/2020.
Aksi tersebut menuntut kebijakan kampus terkait wisuda virtual (online) yang tak berpihak ke mahasiswa
Setelah melakukan orasi, mahasiswa kemudian diterima oleh Wakil Rektor 1, Hasbi Abbas dan Wakil Rektor 2 Muhammad Nur.
Salah satu pengunjuk rasa Asrijal mengatakan bahwa mahasiswa menolak Srat Keputusan yang dikeluarkan oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiawaan tertanggal 27Juli 2020, Nomor 00243/I/2/UNIVPRIMA/VII/2020 tentang rencana pelaksanaan wisuda secara virtual (daring) pada tanggal 26 Agustus 2020.
“Kami menolak Surat Keputusan tersebut karna tidak ada transparansi anggaran secara detail terkait fasilitas yang diberikan kampus untuk pelaksanaan wisuda daring serta jumlah alokasi anggaran yang ditetapkan untuk konsumsi dan transportasi sangat tidak logis. Kebijakan kampus dengan membebankan biaya wisuda sebesar Rp 1.800.000 juta per mahasiswa dirasa sangat memberatkan,” jelas Asrijal.
“Pembayaran untuk wisuda sangat mahal, tapi minim fasilitas. Apalagi kita akan wisuda online, kami minta agar pihak kampus meninjau ulang keputusan tersebut” tambahnya.
Salah satu mahasiswi Uniprima juga menyampaikan aspirasinya bahwa tidak ada transparansi dana wisuda yang akan dilakukan secara daring.
“Kami persoalkan karena tidak ada transparansi secara detail terkait alokasi dana yang dikeluarkan, apalagi terjadi penurunan pendapatan selama pandemi COVID-19 sehingga sangat sulit untuk menutupi biaya pendidikan yang tinggi dengan fasilitas yang minim. Kami berharap ada pengurangan pembayaran wisuda,” ungkap A. Yustika.
“Jumlah pembayaran wisuda sangat tinggi, sangat tidak logis apalagi hanya wisuda virtual, jadi kami harap kurangi pembayaran atau tetap wisuda offline,” tegasnya. (***)
