Tokoh Muda Pegunungan Bintang Menilai Aksi Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi Tidak Etis

  • Whatsapp
Tokoh Pemuda sekaligus Intelektual Kabupaten Pegunungan Bintang, Meppi Mimin, SIP.

ARLISAKADEPOLICNEWS.COM –JAYAPURA. Tokoh Intelektual Pegunungan Bintang, Meppi Mimin, SIP menolak dengan tegas pernyataan kelompok Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi yang menuding Bupati Pegunungan Bintang, Costan Oktemka melakukan penyelewengan terhadap dana APBD kabupaten tersebut tahun 2018-2019. Penolakan itu, ditegaskan Meppi Mimin kepada Arlisakadepolicnews.com pada Kamis, (20/08/2020) di Sentani.

Menurut Meppi Mimin, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi adalah sebuah aksi spontan yang digagas oleh pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintahan hari ini di Kabupaten Pegunungan Bintang. Bahkan aksi tersebut sangat tidak berdasar dan murahan.

Muat Lebih

banner 728x90

Apalagi, kata dia, kelompok mahasiswa ini tidak jelas organisasinya dan peserta aksinya adalah bukan mahasiswa asli dari Pegunungan Bintang.

Itu sebabnya, lanjut Meppi Mimin, bahwa aksi tersebut adalah sebuah tindakan yang sangat tidak etis dan tidak peduli dengan anjuran pemerintah di masa pandemi covid-19 yang melarang orang untuk berkerumum dan berdesak-desakan.

“aksi itu sangat tidak etis dan tidak peduli dengan anjuran pemerintah untuk memperhatikan protokol kesehatan”, ujarnya.

Jika aksi tersebut dilakukan maka sebenarnya mereka itu tidak menghiraukan anjuran pemerintah untuk memperhatikan protokol kesehatan agar terhindar dari ancaman covid-19.

Untuk itu, sebagai tokoh pemuda dan intelektual asal Kabupaten Pegunungan Bintang meminta agar pihak-pihak yang ada dibalik aksi mahasiswa tersebuat segera menghentikan aksinya yang mengatasnamakan mahasiswa dan masyarakat Pegunungan Bintang, karena sangat tidak etis dan tidak mendidik rakyat khususnya generasi muda untuk mengenal politik secara santun dan beretika.

“Jika terus dipaksakan sebenarnya, justru tidak memberi edukasi politik yang bermartabat kepada masyarakat kita, teristimewa generasi muda kita di Kabupaten Pegunungan Bintang untuk berpolitik secara santun dan beretika, bukan berteriak-teriak menjelekan pemerintah daerah di jalan-jalan di daerah lain karena hal itu tidak menyelesaikan persoalan dan tidak menunjukan jatidiri sebagai agen perubahan”, tegas Mimin.

Dijelaskan Meppi Mimim, bahwa aksi unjukrasa Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMPD) sesungguhnya merupakan aksi yang direkaya sejumlah pihak untuk menjegal seorang Costan Oktemka yang saat ini tengah menjabat sebagai Bupati Pegunungan Bintang, yang saat ini sedang menyiapkan dirinya menjadi calon bupati pada bursa pemilihan kepala daerah serentak pada Desember 2020 mendatang.

“cara-cara ini tidak benar dan tidak mendidik generasi kita untuk memahami politik secara sehat”, tegasnya.

Untuk itu, ke depannya, kata tokoh muda yang enerjik ini, agar semua komponen masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang agar saling bergandengan tangan membangun pemahaman politik dan demokrasi yang benar, santun, beretika sehingga kita bangun harkat dan martabat generasi kita di kabupaten ini, untuk masa depan Papua dan Indonesia yang lebih maju.(***)

Pos terkait