ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-REOK, MANGGARAI. Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah air. Segala kegiatan pastilah membutuhkan air bersih, terutama untuk minum. Belum lagi memasak, mandi, mencuci, dan lain sebagainya. Itulah mengapa air disebut sebagai sumber kehidupan.
Ketersediaan air bersih, tentulah harus dipenuhi dan menjadi kewajiban negara. Melalui layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), kebutuhan pokok tersebut akhirnya dapat terpenuhi dengan baik terkhusus nya di Kecamatan Reok.
Namun hal itu di coreng dengan banyak nya polemik yang terjadi di tengah masyarakat Kecamatan Reok, baik itu kolusi, korupsi dan nepotisme. Bahkan pungutan liar (pungli) masih sering terjadi seakan hal itu tidak bisa terpisahkan ketika berbicara Kecamatan Reok.
Akhir-akhir ini banyak masyarakat yang mengeluh dengan mekanisme pembayaran air di Kecamatan Reok yang di lakukan oleh pihak PDAM Reok.
Mereka mengatakan kalau jumlah yang mereka bayar itu sangat jauh dari harga normatif yang sering di bayar selama ini.
Masyarakat terkejut dengan jumlah biaya pembayaran pemakaian air yang tiba-tiba melambung tinggi sampai mencapai angka ratusan ribu rupiah padahal jumlah debit air yang di pakai tidak jauh berbeda dari bulan ke bulan. Yang biasanya mereka membayar hanya puluhan ribu tiba tiba berubah drastis. Mereka mengatakan kalau pembayaran itu tidak sesuai dengan pemakaian.
Hanif Camar selaku Ketua Umum organisasi Pergerakan Mahasiswa Manggarai (PMM) merasa resa dengan keluhan masyarakat tentang kinerja pihak PDAM Reok yang seolah telah membodohi masyarakat.
“Kami sudah mendapatkan keluhan dari beberapa masyarakat di Reok terkait dengan melambung tingginya biaya pembayaran air ini. Kami juga sudah melihat dan menghitung jumlah pemakaian air pada meteran dari salah satu warga lalu mencocokan dengan kuitansi dari pihak PDAM yang kami temukan sangatlah berbeda jauh” tutur Hanif.
Hanif juga mengatakan kalau melambungnya biaya pembayaran air ini sangat tidak mempunyai dasar yang jelas. Dan terdapat beberapa kesalahan yang tidak sesuai mekanisme yang berlaku.
“Setelah keluhan itu kami dengar, saya langsung melakukan rapat internal bersama pengurus saya. Dan saat ini bidang advokasi dan hukum kami sudah mendalami masalah ini. Setelah kami menghimpun semua data dan bukti kami akan mengambil tindakan tegas secepatnya sebagai fungsi kontrol kami dari lembaga kemahasiswaan. Kalau biaya yang harus di bayar oleh masyarakat tinggi karena terhitung denda itu wajar saja. Tapi ini kan mereka selalu tepat waktu bayarnya. Kenapa bisa sebesar itu.” Ketus Hanif.
Hanif juga menegaskan kalau organisasi Pergerakan Mahasiswa Manggarai tidak bermain main dalam masalah ini. Harapan nya jika hari ini PDAM tidak segera mengklarifikasi terkait persoalan melambungnya biaya pembayaran air. Maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas tentang perilaku yang melanggar regulasi hukum pada hari ini. (***)