ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-JAYAPURA. Sedikitnya 53 mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan (IPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Cenderawasih (Uncen) siap mengikuti Yudisium Fakultas yang akan diselenggarakan pada awal September mendatang. Hal ini ditegaskan Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan Fisip Uncen, Dr Renida Joselina Torobi, S.Sos, MSi menjawab media ini di Jayapura, (Kamis, 27/08/2020).
Menurutnya, jumlah ini terdiri dari dua kelas besar yakni kelas reguler dan kelas ekstensi yang terhitung pada angkatan tahun 2016 yang baru saja menyelesaikan ujian skripsinya pada beberapa hari kemarin.
Dijelaskan, dari 53 mahasiswa ini, 48 orang diantaranya berhasil menyelesaikan studi melalui jalur skripsi sedangkan 5 orang lainnya melalui jalur makalah.
“..pada semester ini kami telah berupaya menguji dan meluluskan 53 orang mahasiswa, yang terdiri dari 48 orang melalui jalur skripsi sedangkan 5 orang lainnya melalui jalur makalah” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Doktor jebolan Program Doktoral Administrasi Publik Fisip Unhas Makassar ini mengatakan pihaknya berupaya maksimal membimbing mahasiswanya pada masa pandemi covid-19 ini, meski situasinya cukup sulit dan telah berhasil melakukan sekitar sembilan kali ujian yang di jadwalkan secara marathon.
Kesulitan ini, kata dia, menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa dan juga dosen pembimbingnya. Namun dirinya meyakini akan Kebesaran Kuasa Ilahi, sehingga pihaknya masih aktif menyelesaikan kegiatan seminar hasil penelitian mahasiswa dengan mencapai hasil yang menggembirakan.
“…ini menjadi tantangan tersendiri karena proses pembimbingan dilakukan di masa pandemi covid-19, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan agar semuanya aman”, ujarnya.
Untuk itu, dirinya tak henti-hentinya menyatakan rasa syukur kepada Tuhan atas berkat dan perlindunganNya sehingga semua mahasiswa dan para dosen masih tetap sehat sehingga dapat melaksanakan aktivitas sebagaimana mestinya.
“kami bersyukur kepada Tuhan atas pertolongan dan perlindunganNya. Kami juga memberi apresiasi dan penghargaan yang tuus kepada rekan-rekan dosen dan mahasiswa yang telah menyelesaikan tugasnya masing-masing”, katanya.
Walau dalam nuansa kegembiraan, Doktor Dita (biasa ia disapa) tak bosan-bosan mengingatkan mahasiswanya agar tidak terlena dalam suasana kegembiraan, tetapi secepat mungkin melakukan revisi-revisi seperlunya atas saran, usul, dan masukan dari para dosen penguji sehingga skripsi mahasiswa itu menjadi sebuah karya ilmiah yang berkualitas dan menjadi input yang baik bagi masyarakat luas.
Dikatakan Doktor Torobi, bahwa ujian kali ini benar-benar merupakan gelombang tekahir pada semester ganjil dan akan dibuka kembali untuk memulai semester baru dalam tahun ajaran baru semester genap tahun ajaran 2019/2020.
Sementara itu, Parinus Jolemal, mahasiswa reguler angkatan 2016 saat ditemui media ini mengakui bahwa dirinya agak sulit mengumpulkan data, namun ia sangat terbantu karena informan atau respondennya bisa dihubungi secara daring, sehingga ia bisa mendapatkan data-data dan informasi yang dibutuhkan untuk menuliskan skripsinya,.
Menurutnya, situasinya sangat berbeda dengan tahun sebelumnya karena saat ini ia sangat merasakan kesulitan itu.
“…tidak bisa bersalaman ketika bertemu teman atau dosen, harus selalu gunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dan selalu menjaga jarak aman dengan orang lain, situasi ini sangat sulit tapi itulah yang terbaik buat kita semua” ujarnya.
Untuk itu, Parinus Jolemal menyatakan apresiasinya kepada dosen-dosennya yang telah dengan sabar meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing dia dan teman-temannya meski berada dalam situasi pandemi covid-19.
“…Kami berterima kasih kepada para dosen yang sangat masih bisa meluangkan waktunya membimbing kami baik secara offline maupun secara online”, ujarnya bangga.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Dosen Ilmu Pemerintahan, Diego Defretes, SIP, MA berharap agar para mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya dapat melakukan perbaikan dan konsultasi kepada pembimbingnya agar memperbaiki tulisan mereka sehingga bisa mendaftarkan dirinya untuk mengikuti Yudisium FISIP yang akan diselenggarakan pada awal September mendatang.
“sebagai syarat mengikuti yudisium fakultas maka mahasiswa yang bersangkutan harus bisa melampirkan skripsinya yang sudah dicover bagus”, terangnya.
Untuk itu, kata Diego Defretes yang alumni program Magister Ilmu Politik Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini mengajak para mahasiswanya untuk tetap bersemangat melakukan perbaikan sehingga bisa ikut ke tahap selanjutnya hingga akhirnya bisa diwisuda dalam semester ini.
Dosen IPM yang cukup aktif dan kreatif berinovasi, Muliadi Anangkota, SIP, MKP dalam suatu kesempatan berharap agar mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya dimanapun mereka berkarya di tengah masyarakat.
“Semoga ilmu yang didapat di prodi IPM dapat diamalkan dan bermanfaat untuk mengembangkan masyarakat di Tanah Papua”, ujarnya berharap. (***)