WVI Gelar Pelatihan Pembelajaran Daring Bagi Guru SD di Wilayah Dampingannya

  • Whatsapp
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ted Mokay sedang Memberi Arahan Dalam Pelatihan Pembelajaran Daring

ARLISAKADEPOLICNEWS.COM—JAYAPURA. Untuk meningkatkan kapasitas guru dalam hal penguasaan teknologi informasi dan komunikasi di masa pandemi Covid-19 ini, maka Wahana Visi Indonesia, Area Program Sentani bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura menggelar pelatihan Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Sesi 1 bagi guru-guru sekolah dasar yang dipusatkan di SDN Komba, Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (31/08//2020).

Pelatihan ini pada prinsipnya adalah memperkenalkan aplikasi pembelajaran seperti google classroom, google meet dan aplikasi zoom. Berbagai aplikasi ini diperkenalkan agar para guru lebih familier dan mahir menggunakannya sehingga dapat melakukan adaptasi baru dengan memanfaatkan fasilitas belajar online dengan menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran melalui Handphone dan Laptop yang saat ini sedang trend digunakan di dunia pendidikan.

Muat Lebih

banner 728x90

Kegiatan ini diikuti sedikitnya 23 orang guru yang berasal dari dua sekolah dasar yakni guru SD Inpres Komba dan SDN Inpres Siboiboi, Sentani Kabupaten Jayapura.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ted Mokay dalam sambutannya ketika membuka kegiatan pelatihan tersebut menyatakan apresiasinya kepada WVI yang telah membantu Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam dunia pendidikan. Menurutnya, WVI telah banyak melakukan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan di daerah ini. Itu sebabnya Dinas Pendidikan memberi apresiasi yang tinggi kepada lembaga ini.

“…Dinas Pendidikan memberi apresiasi yang tinggi kepada WVI karena telah banyak membantu pemerintah meningkatkan kapasitas guru dan murid di wilayah dampingannya di Kabupaten Jayapura”, tegasnya.

Dijelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan bersama yang dilakukan Dinas Pendidikan bersama mitranya WVI untuk meningkatkan kapasitas guru dalam proses pendidikan di Kabupaten Jayapura.

Untuk itu, lanjut Mokay, selain kegiatan pelatihan pembelajaran secara Daring dengan menggunakan HP dan Laptop seperti ini, pihaknya juga tengah melakukan kegiatan pembelajaran melalui radio dan televisi yang telah dilakukan untuk mendukung proses pembelajaran di masa pandemi covid-19 ini.

Oleh sebab itu, dirinya berharap para guru dari SD Inpres Komba dan SDN Inpres Siboiboi bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya agar sepulang dari pelatihan ini ada sesuatu yang bisa didapat dan diterapkan dalam proses belajar mengajar di tempatnya bertugas.

“…kami berharap guru-guru dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik agar kembali nanti dapat menerapkannya dalam proses belajar mengajar di tempatnya bertugas”, tutur Ted Mokay.

Sementara itu, education Spesialist WVI Zonal Papua, Marthen Sattu Sambo yang bertindak sebagai instruktur dalam pelatihan tersebut kepada media ini mengatakan pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas guru-guru dalam memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pembelajaran khususnya cara-cara menggunakan aplikasi google classroom, maupun aplikasi Google Meet termasuk Aplikasi Zoom.

Menurutnya, kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman kepada para guru mengenai dasar-dasar IT (information and technology) teknologi-informasi dalam proses pembelajaran dengan siswanya secara Daring di masa pandemi Covid-19 ini.

Dijelaskan kegiatan ini merupakan kegiatan ke 4 yang tidak terlepas dari rangkaian kegiatan WVI bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura. Itu sebabnya, kegiatan ini gencar dilakukan dalam kaitannya dengan memberi dukungan bagi para guru untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensinya dalam penguasaan teknologi dan informasi khususnya pemanfaatan aplikasi-aplikasi dalam program pembelajaran bersama siswanya.

“ …Ini merupakan kegiatan WVI yang ke 4 bersama dengan Dinas Pendidikan terkait pelatihan bagi guru-guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam penguasaan teknologi dan informasi khususnya untuk pemanfaatan aplikasi-aplikasi dalam pembelajaran Daring”, terangnya.

Meski tujuannya sangat strategis namun tidak dapat disangkal bahwa tantangan yang dihadapi juga tidak mudah, seperti keterbatasan fasilitas dan sarana pendukung lainnya.

Ketika disentil soal tantangan yang dihadapi terkait pelatihan ini, Marthen Sattu Sambo mengakui bahwa tidak semua guru memiliki fasilitas HP Android, Tablet ataupun laptop.

”..tantangannya pasti ada saja, misalnya tidak semua guru punya HP android, Tablet maupun Laptop”, ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap optimis bahwa dengan membekali para guru sejak sekarang maka kapanpun, ketika sekolah bisa mengusahakan atau pemerintah mungkin saja memberikan dukungan dalam menyediakan fasilitas seperti dimaksud, maka kita tidak perlu lagi memulai dari awal, tapi mereka sudah pernah dibekali sehingga dapat menyesuaikan dan proses pembelajaran tetap dilanjutkan.

Untuk itu, dirinya berharap apa yang dipelajari saat ini dapat dikuasai dengan benar sehingga mereka mampu melakukan pembelajaran bersama siswanya dalam masa pandemi Covid-19 ini, agar hak-hak anak untuk belajar tetap terpenuhi meski situasinya sulit.

“…Harapan terbesarnya adalah anak-anak dapat belajar di rumah menggunakan aplikasi google classroom dipandu oleh gurunya sehingga anak-anak tetap mendapatkan hak mereka untuk memperoleh pembelajaran meski di tengah pandemi Covid-19 yang sulit seperti ini”, tuturnya.(***)

Pos terkait