ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MANGGARAI. Pergerakan Mahasiswa Manggarai (PMM) kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan pelataran Madrasah Aliyah Negeri 1 Manggarai (MAN 1 Manggarai), Kamis 03/09/2020.
Aksi unjuk rasa dilakukan karena tidak adanya solusi yang timbul dari pertemuan tanggal 25 Agustus antara pihak MAN 1 Manggarai dan pihak PMM terkait dugaan pungli di tubuh lembaga pendidikan tersebut.
Jendral lapangan Dodi Wahyudi dalam orasinya mengatakan bahwa aksi yang di lakukan adalah sebagai bentuk Mosi Tidak Percaya terhadap kepala MAN 1 Manggarai yang tidak memenuhi permintaan PMM pada tanggal 25 Agustus lalu untuk mengadakan rapat terbuka bersama Komite Madrasah, Wali murid dan PMM.
“Kami sudah menunjukan itikat baik terhadap MAN 1 Manggarai dengan memenuhi panggilan untuk beraudiensi terkait indikasi pungli yang dilakukan oleh Kepala Sekolah Madrasah Aliah Negeri 1 Manggarai dan kami meminta rapat terbuka jika ini beraudiensi terkait dugaan tersebut. Namun sampai hari ini belum di adakan rapat terbukanya” Tutur dodi.
Dodi juga menambahkan kalau indikasi pungli yang ditujukan oleh PMM terhadap MAN 1 Manggarai akan bertanggung jawab penuh dan akan di proses ke meja hukum.
“Kami secara kelembagaan akan melakukan langka kongkrit terkait kasus ini. Bagaimana tidak kebijakan yang mengharuskan calon siswa baru membayar uang sebesar Rp. 825.500 itu tidak melalui rapat Komite dan Wali Murid. Sehingga terkesan keputusan ini di ambil secara sepihak dan jelas telah menyalahi aturan yang ada. Maka kuat dugaan ada pengalokasian dana yang tidak jelas nantinya.” Tandas Dodi.
“Bukan itu saja, kami juga mendapatkan kalau setiap siswa Man 1 Manggarai wajib membayar iuran Pramuka dan OSIS dengan jumlah Rp. 60.000/semester. Nah ini yang menjadi temuan baru dan memperkuat indikasi pungli. Masa siswa harus membayar lagi iuran ekschool siswa. Sedangan itu sudah jelas dalam pedoman pengelolaan dana bos mengatur untuk mengakomodir ekschool siswa sudah terdapat dalam dana bos.” Sambungnya.
Dodi juga mengatakan kalau dalam tubuh MAN 1 Manggarai itu banyak kerancuan sistem yang tidak mengacu pada aturan. Sehingga siswa, calon siswa dan orang tua murid MAN 1 Manggarai yang menjadi korban.
“Dalam kurun waktu dekat kami akan lakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementrian Agama Ruteng, Badan Pemeriksa Keuangan dan akan dilanjutkan pengaduan pada pihak Aparat Hukum yaitu Polres Manggarai untuk mengusut kasus dugaan pungutan liar serta pengelolaan anggaran yang berada di tubuh MAN 1 Manggarai.” tutup dodi
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari Kepala Sekolah MAN 1 Manggarai. (***)