ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MAKASSAR. Jika tahun-tahun sebelumnya “Kampung Sastra” besutan Sangdipa (Sanggar Seni Dipanegara) hanya hadir di kampusnya saja. Ditengah Pandemi tahun ini, Sangipada mencoba bersinergi dengan Perpustakaan yang diharapan kreativitas Sangdipa dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat.
Kegiatan tersebut mengangkat tema diskusi “Sinergi Kreativitas Literasi ditengah Pandemi” yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Moh. Hasan di Taman Lontara Perpustakaan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia sangat bangga dengan kegiatan para mahasiswa Dipanegara yang tetap kreatif ditengah Pandemi dan melibatkan juga perpustakaan.
Diskusi yang dimoderatori Fiqri Syam menghadirkan 3 narasumber yakni Dr. Syarifuddin Muhtamar selaku pembina Sangdipa, Tulus Wulan Juni selaku Pustakawan dan Rezky Amalia Syafiin selaku Duta Baca Sulawesi Selatan.
Syarifuddin Muhtamar yang juga penulis dan telah melahirkan 8 buku ini mengaku senang dengan mahasiswa binaannya.
“Buku para kepala penyair yang dilaunching pada kegiatan ini adalah hasil karya mereka semua,” ungkapnya.
Tulus Wulan Juni pun menyampaikan apresiasi kegiatan ini karena telah melibatkan Perpustakaan.
“Jadikan Perpustakaan sebagai mitra untuk bersinergi apalagi yang berhubungan dengan literasi karena perpustakaan tidak seperti dulu lagi” ujar Tulus Wulan Juni.
Hal senada juga disampaikan Rezky Amalia Syafiin bahwa perpustakaan bukan tempat membaca saja tetapi mitra berkolaborasi dan berkegiatan masyarakat termasuk mahasiswa.
Acara yang berlangsung sejak sore hari berakhir hingga jam 10 malam. Selain diskusi diramaikan dengan pementasan dari Sanggar Seni Dipanegara dan didukung sinergi dari berbagai komunitas lainnya seperti Tari Kreasi Sangdipa (Noka Massulaka), Gibran (Musisi Cilik Makassar), Komunitas Anak Pelangi (K-Apel), Kak Heru (Rumah Dongeng Indonesia), Komunitas Rumah Baca Aksara, Komunitas Biring Bulu, Kak Isti (Aksi-Kita), Rey & Lasmi (UKM Seni Budaya eSA, UKM Seni & Budaya Sembilan UIM dan dari FLP UIN Alauddin Makassar. (***)