ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-GOWA. “Pertanian alternatif dan Usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi jalan keluar di tengah perlambatan ekonomi saat ini,” Ucap Anggota Legislatif yang sedang duduk selaku Wakil Ketua DPRD Sulsel Ir. Darmawangsyah Muin, M.Si
Hal tersebut diungkapkannya dalam kegiatan Reses dan Temu Konstituen di Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa pada Kamis 5/November/2020.
Wawan sapaan akrabnya datang bersama istrinya yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gowa Andi Tenri Indah, SE, Anggota Legislatif Dian Purnamasari dan beberapa Unsur Aparat Desa serta tokoh masyarakat.
Pada sesi dialog, tak sedikit warga yang mencurahkan keluhan khususnya terkait kendala pertanian, mulai dari jalan tani, kebutuhan traktor hingga masalah kelangkaan pupuk.
Keluhan tersebut sontak dijawab Wawan dengan memberikan sejumlah penjelasan secara gamblang utamanya menyinggung soal kelangkaan pupuk yang menurutnya agak janggal.
“Persoalan jalan tani dan traktor itu tinggal kita sampaikan dimana lokasinya dan buat proposalnya untuk kemudian ditindaklanjuti, namun mengenai kelangkaan pupuk ini saya juga heran mengapa bisa terjadi sebab sepengetahuan saya, tak ada masalah kekurangan di kementrian dan di Provinsi, itu berarti (harusnya) persediaan aman,” tuturnya kepada segenap warga yang hadir.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, jika benar terjadi kelangkaan pupuk di daerah maka kondisi ini perlu ditelusuri lebih mendalam agar dapat segera mengambil langkah tepat untuk mengatasi persoalan tersebut.
Dirinya lantas berharap agar semoga saja tak ada pihak tertentu yang mengambil keuntungan pribadi/kelompok dan mengundang pastisipasi masyarakat untuk turut aktif dalam mengawasi kondisi di lapangan dan segera melaporkan pada pihak terkait bilamana diduga terjadi penyimpangan.
Di penghujung acara, Politisi yang juga dikenal selaku Sekretaris Umum DPD Partai Gerindra Sulsel ini lantas menyampaikan tentang konsep family farming sebagai solusi alternatif pertanian dengan menghasilkan produk pangan secara mandiri misalnya dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah.
“Family farming ini kita dorong sebagai langkah real mendongkrak peningkatan pangan yang harus terealisasikan di daerah-daerah, agar pemenuhan kebutuhan pangan secara mandiri dapat terpenuhi sekaligus mendukung gerakan lebih besar lagi yakni optimalisasi lahan pertanian. Langkah ini dengan sendirinya akan menjadi sumber alternatif pendapatan bagi masyarakat apabila dapat dikelola dengan baik dan secara bersama-sama” Pungkasnya. (***)