ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-WAJO. Mahasiswa dan masyarakat Gilireng angkat bicara terkait jalan rusak di Desa Alausalo Kecamatan Gilireng akibat aktivitas mobil pengangkut pasir perusahaan bendungan.
Satria Arianto yang merupakan Ketua Umum Hpermawa Komisariat Gilireng sangat menyayangkan pihak perusahaan bendungan di Gilireng yang beraktivitas di wilayah itu kurang peduli terhadap kondisi jalan yang rusak.
“Seharusnya pihak perusahaan bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi karena aktivitas mobil angkut pasir yang melewati jalan ini” ujar pemuda yang juga merupakan aktivis Aliansi Pemuda Bumi Cakkuridie.
Terpisah dari itu, Muhammad jusnaedi yang merupakan pemuda desa alausalo juga sangat menyayangkan pihaknya perusahaan yang hanya menimbulkan kerusakan jalan, saya prihatin dengan kondisi jalan yang licin dan penuh dengan genangan air bahkan sudah beberapa kali kendaraan bermotor yang melintas jatuh karena kondisi jalan yang licin.
“Kalau seperti ini kondisinya kami Pemuda dan masyarakat akan menutup jalan untuk perusahaan jika tidak ada perbaikan” tegasnya Muh.Jusnaedi yang merupakan Demisioner Ketua Umum Hipermawa Kom.Gilireng
“Apalagi musim penghujan telah tiba, jika terus dilalui kendaraan berat akan terus memperparah kerusakan jalan” sambungnya.
Th (nama inisial) yang merupakan toko masyarakat yang tak ingin disebut namanya juga merasa kecewa dengan pihak perusahaan.
“Bahkan kami sampai harus memblokade jalan untuk mendapatkan perhatian dari perusahaan. Setelah dilakukan pertemuan dengan pihak perusahaan, kami akan memberikan waktu mereka bekerja, namun jika tuntutan kami tidak direalisasikan kami akan hentikan aktivitas perusahaan” ketusnya. (***)








