Cuaca Ekstrim, Helicopter Mendarat Darurat di Nimbokrang

  • Whatsapp
Direktur Utama PT Unitrade Persada Nusantara, Igor Satya Graha.

ARLISAKADEPOLICNEWS.COM—JAYAPURA. Pilot Helicopter, Captain Oleksii Iegorichev bersama Co-Pilot Captain Valeria Chommorets akhirnya memutuskan untuk menurunkan Heli yang dikendalikannya pada sebuah area terbuka di Desa Benyom Jaya I, Distrik Nimbokrang Kabupaten Jayapura, pada Minggu, 07/02-2021 siang kemarin menyusul buruknya cuaca yang tiba-tiba menghadang di perjalanan. Demikian yang disampaikan Direktur Utama PT. Unitrade Persada Nusantara, Igor Satya Graha menjawab media ini Senin, 08/02-2021 di Jayapura.

Menurutnya, kronologi penerbangan Helicopter tersebut menuju Timika untuk keperluan operasional perusahaan disana, karena sudah tiga hari Helicopter tersebut mengendap di Sentani (Hanggar Adventis di Doyo Baru, Distrik Waibu. Makanya pada minggu kemarin, pihaknya kemudian menginstruksikan pergerakan Helicopter menuju Timika pada pukul 09.15 wit.

Dari aspek cuaca, kata dia, Doyo—Timika dalam radius 100 km dilaporkan cukup cerah. Hanya saja, dalam 1 jam penerbangan kemudian, terhalang cuaca ekstrim. Padahal, posisi Heli sudah mendekati wilayah pegunungan tengah ke arah Wamena, namun berdasarkan pantauan radar Heli dan informasi ATC di Bandara Moses Kilangin di Timika, cuaca semakin memburuk.

Akhirnya Captain pilot memutuskan untuk berbalik arah ke Doyo Baru, Distrik Waibu. Namun dalam perjalanan kembali ke Doyo Baru inilah yang kemudian terjadi seperti kemarin. Akibatnya heli harus mengapung sekitar 1 jam lebih di atas wilayah Distrik Nimbokrang untuk mencari lokasi pendaratan.

Dikatakan pilot hendak menurunkan di jalan, tapi terlalu kecil, kemudian diturunkan pada lahan persawahan tapi tidak bisa menahan berat Helicopter. Setelah tiga kali berpindah, akhirnya menemukan tempat yang mampu menahan bobot helicopter seberat 17 ton itu.

Dilaporkan pukul 11.47 wit, Heli berhasil mendarat pada area terbuka dan segera menghubungi otoritas terdekat. Setelah melaporkan itu, kata dia, pihaknya menunggu beberapa jam untuk memastikan cuaca untuk diberangkatkan kembali ke Sentani, Doyo Baru, Distrik Waibu.

Diakui Igor Satya Graha, pihaknya sangat terbantu dengan kehadiran otoritas terdekat yaitu Polsek dan Koramil setempat yang sangat cepat membantu mengamankan situasi. Beruntung tidak ada korban jiwa atau kerusakan Helicopter, hanya saja warga yang mungkin dikejutkan dengan kehadiran Helicopter yang berputar-putar di atas wilayah mereka.

Lanjutnya, sejak sore harinya, kami memberi kesempatan kepada warga untuk mengambil gambar ataupun mendekat untuk melihat dan memegangnya karena mungkin saja ada warga yang belum pernah memegang helicopter.

“Kami kasih hiburan buat warga”, tapi kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan mereka atas pendaratan darurat ini”, ujarnya.

Melalui informasi pemberitaan ini pihaknya meminta maaf kepada warga masyarakat atas pendaratan darurat itu yang cukup penyita perhatian warga masyarakat.

Menurut Direktur Utama PT Unitrade Persada Nusantara, Igor Satya Graha, apa yang dilakukan sang pilot dan co-pilot merupakan protocol emergency yang berlaku pada dunia penerbangan di dunia.

“apa yang dilakukan pilot itu sudah merupakan protocol emergency”, ujarnya

Untuk itu, lanjut dia, sambil melakukan konformasi pada berbagai pihak terkait pendaratan tersebut, pilot dan co-pilot akhirnya melaporkan untuk enggine off tepat pukul 12.14 wit.

Sambil menunggu cuaca membaik dan window yang diberikan sampai pukul 15.00 wit, akhirnya heli harus bermalam, hingga tadi pagi, Senin, 08/02 pukul 06.00 wit langsung terbang ke Bandara Doyo Baru untuk mengisi bahan bakar dan dijadwalkan untuk menuju Timika, namun dilaporkan cuaca masih belum membaik, sehingga heli yang diawaki pilot asal Rusia itu harus bermalam lagi di Doyo Baru, Distrik Waibu.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Unitrade Persada Nusantara, Ericson Mirino mengatakan sebelum dilakukan pendaratan darurat pihaknya telah mendapatkan informasi tersebut dan melakukan konfirmasi dengan Flight Operations Officer untuk mengutamakan keselamatan Penerbangan.

Menurutnya, keselamatan penerbangan merupakan hal utama. Untuk itu, dirinya, meminta apabila cuaca tidak memungkinkan, lebih baik ditunda sampai cuaca benar-benar cukup untuk memenuhi kondisi minimum yang dibutuhkan untuk penerbangan.
Dijelaskan Mirino, PT Unitrade Persada Nusantara telah hadir di Papua sejak tahun 2013 dan sedang beroperasi sampai saat ini. Perusahaan ini, kata dia, bergerak dalam bidang supplay logistik udara untuk berbagai kebutuhan barang di wilayah Papua dan Papua Barat.

Sehingga untuk kepentingan penyelesaian pekerjaan khususnya di wilayah Pegunungan Tengah maka Heli harus segera berpindah ke Timika guna mendukung mobilisasi suplay logistik udara pada beberapa titik di Timika, Pucak Jaya, dan sekitarnya.

Dijelaskan bahwa ada berbagai persoalan yang dihadapi Papua, salah satunya adalah terkait dengan suplay logistik udara, apalagi kondisi geografi di Papua cukup menantang, sehingga metode yang digunakan pun haruslah metode yang menantang, tidak bisa keadaan geografisnya menantang dihadapi dengan metode yang konvensional.

Untuk itu, lanjut Mirino berdasarkan data empirik yang dimiliki, pihaknya bertekad untuk turut mengambil peran membangun Papua dengan bergerak melayani penyediaan barang kebutuhan masyarakat melalui jalur udara.

“Itu sebabnya untuk memenuhi visi tersebut kami bergerak dari satu titik ke titik lain dengan memobilisasi barang-barang kebutuhan masyarakat melalui udara”, tandas Mirino yang adalah mantan jurnalis radio di Papua. *(Gabriel Maniagasi-Jayapura)

Pos terkait