ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MANGGARAI. Sekolah Menengah Pertama Negeri 07 Satarmese Kabupaten Manggarai mengadakan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas para guru dengan memanfaatkan akun belajar.id yang telah diluncurkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sebagai salah satu sekolah transformasi chromebook, SMP Negeri 07 berkomitmen untuk memanfaatkan akun belajar.id demi meningkatkan kemampuan para guru dalam mengelola pembelajaran di masa yang akan datang teristimewa selama masa pandemi covid-19.
Kegiatan berlangsung selama dua hari yakni, Senin (29/03/2021) hingga Selasa, (30/03/2021). Kegitan ini menghadirkan narasumber google educator SMP Negeri 12 Satarmese, Veronicus C. A. Littik, berkolaborasi dengan pegiat Sekolah transformasi Chromebook SMPN 07 Satarmese, Gregorius Ngganggung dan pegiat sekolah transformasi Chromebook SMP Negeri 09 Satarmese, Evaritus Jemaru.
Kegiatan yang berlabel Google Workspace for Education SMPN 07 tersebut, memanfaatkan 15 unit Chromebook dengan menggunakan domain belajar.id yang didistribusikan langsung oleh Kementerian Pendidikan pada Desember 2020. Dalam kegiatan tersebut para guru merasakan kemanfaatan fasilitas chromebook dalam mengikuti pelatihan.
Walau mengalami sedikit kendala terhadap penggunaan Chromebook, kolaborasi tiga pegiat sekolah transformasi Chromebook Satarmese mampu memberikan kemudahan bagi peserta dalam mengoperasikan chromebook.
Pegiat sekolah transformasi Chromebook SMPN 07 Satarmese Gregorius Ngganggung kepada media ini mengatakan Chromebook merupakan sarana atau alat yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat program Sekolah Transformasi Chromebook dengan menggunakan domain belajar.id untuk membantu para guru, tenaga kependidikan dan peserta didik dalam mengakses kegiatan pembelajaran berbasis online.
“Program sekolah transformasi Chromebook dengan domain belajar.id adalah salah satu program pemerintah dalam hal ini Kemdikbud untuk mengatasi berbagai masalah dan juga membantu para guru, tendik dan peserta didik dalam mengakses kegiatan pembelajaran berbasisi online”, kata guru Bahasa Inggris SMP Negeri 07 Satarmese itu.
Sementara itu, saat ditanya komentar terkait sekolahnya adalah salah satu sekolah transformasi Chromebook di Kabupaten Manggarai, Wakil Kepala SMP Negeri 07 Satarmese, Sebastianus Lampur mengatakan dirinya bangga karena sekolahnya merupakan salah satu sekolah transformasi Chromebook yang mendapatkan bantuan chromebook sebanyak 15 unit tahap pertama. Dirinya yang juga merangkap sebagai kaur Kurikulum SMPN 07, mengatakan bahwa siap melakukan transformasi pendidikan di lembaga pendidikan SMP Negeri 07 Satarmese.
“Sebagai Wakil Kepala Sekolah dan Kaur Kurikulum, saya bangga dan siap menjadikan sekolah kami sebagai salah satu sekolah tranformasi Chromebook di Kabupaten Manggarai”, ucapnya.
Dirinya menerangkan sekolah mendukung penuh program transformasi Chromebook, dengan cara memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi para guru dengan memanfaatkan semua akun belajar.id yang telah dibuatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Baginya akun belajar.id sangat edukatif dalam beriteraksi antara guru dan peserta didik kapan dan dimana saja.
“Sekolah tentu mendukung penuh program sekolah transformasi Chromebook. Kegiatan hari ini merupakan langkah awal setelah pengaktifan akun belajar, para guru dilatih untuk memanfaatkan fitur dan kemudahan dalam interaksi anatar guru dan siswa. Melalui akun belajar, interaksi antara guru dan siswa semakin mudah dan menarik kapan dan dimana saja”, terangnya.
Ia pun berharap dirinya dan para guru yang telah mengikuti kegiatan pelatihan Google Workspace for Education dapat memanfaatkan Chromebook yang diberikan pemerintah dengan cara terus mengasah diri lewat praktik dan latihan secara berkelanjutan serta terus berekslorasi terhadap materi yang telah dibagikan oleh narasumber selama dua hari kegiatan.
“Saya berharap agar saya dan teman-teman PTK harus sudah bisa memanfaatkan Chromebook yang diberikan pemerintah. Ilmu yang ditularkan pendamping (pak veron) tentang pemanfaatan akun belajar harus terus dipelajari dan diterapkan. Meningatkan akses jaringan internet adalah tugas pemerintah. Tugas kita adalah terus belajar dan bereksplorasi”, tutupnya.
Kepala SMP Negeri 07 Satarmese Maria Dortea Maila mengatakan sekolahnya merasa bersyukur dan berterima kasih telah mendapatkan bantuan Chromebook dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh Karen itu menurutnya, wajib bagi lembaga pendidikan yang dia pimpin untuk melaksanakan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas guru dalam menunjang pembelajaran di masa pandemi terutama dalam mentransformasikan sistem pendidikan yang berbasis online.
“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Kemdikbud karena sudah memberikan bantuan Chromebook ke sekolah kami. Kami merasa wajib untuk melaksanakan kegiatan ini demi menunjang kegiatan pembelajaran di masa pandemi ini, terutama juga untuk transformasi sistem pendidikan yang berbasis online”, ucapnya kepada media ini.
Ia menambahkan Google Workspace for Education memberikan manfaat besar bagi kelangsungan proses pembelajaran jarak jauh. Oleh Karen itu dirinya sangat berterima kasih kepada narasumber Veronicus C.A. Littik yang telah berbagi ilmunya dengan para guru di sekolah yang dia pimpin.
“GWE memberikan manfaat besar bagi kelangsungan proses pembelajaran jarak jauh, saya yakin program ini berhasil jika didukung oleh sarana internet yang memadai. Dan sebagai pimpinan saya merasa bangga dengan kepedulian bapak Veronicus C.A. Littik dalam memberikan pelatihan walau dalam kondisi jarak dan cuaca yang tidak bersahabat serta jaringan internet yang kurang mendukung”, tuturnya.
Sebagai penutup, ia sangat berharap agar pemerintah tidak hanya memfasilitasi sekoahnya dengan sarana digital berupa Chromebook, akan tetapi lebih dari itu dia sangat berharap agar pemerintah juga memperhatikan sarana penunjang berupa jaringan internet yang memadai sehingga proses pembelajaran yang telah dirancang dapat berjalan secara efektif dan efisien.
“Harapannya program yang telah kami buat secara baik ini dapat berjalan dengan baik. kendala jaringan yang tidak stabil tentu menjadi kendala yang dapat menghambat pelaksanaan rencana besar kami untuk melakukan pembelajaran dengan tipe blended learning. Sehingga besar harapan saya, sekolah kami bisa mendapatkan bantuan WiFi”, tutupnya. (***)








