Bupati dan Wabup Bulukumba Audiens dengan Mentan SYL Bahas Potensi Pertanian Bulukumba

  • Whatsapp

ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-BULUKUMBA. Potensi pertanian yang dimiliki Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), sangat potensial. Hingga saat ini, sektor pertanian masih menjadi pemuncak Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi.

Mulai dari padi, cengkeh, porang, pala, jagung, dan tanaman lainnya tumbuh subur di Bulukumba. Namun, saat ini sarana penujang untuk pertanian Bulukumba masih sangat minim. Petani bahkan masih sering mengeluhkan kelakangkaan pupuk bersubsidi.

Muat Lebih

banner 728x90

Olehnya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba mengambil langkah konkrit dengan melakukn audiens ke Kementerian Pertanin (Kementan).

Itu disampaikan oleh Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf, yang dikonfirmasi, Senin (31/5/2021)

“Iya, hari ini kami audiens dengan Menteri Pertanian, Pak Syahrul Yasin Limpo. Kita bahas potensi pertanian di Bulukumba. Kita sampaikan keluhan para petani kita, karena sumber daya alam kita bagus,” kata Edy Manaf.

Edy Manaf menambahkan, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf (Andi Utta) juga menyampaikan terkait kelangkaan pupuk yang banyak dikeluhkan petani dari tahun ke tahun.

Olehnya itu, di masa pemerintahan Harapan Baru, hal tersebut ia harap tak dapat terjadi lagi. Apalagi dengan sistem penginputaan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) sudah berbasis elektronik. Sehingga data kebutuhan pupuk sudah semakin transparan, dan tak ada oknum yang bisa mempermainkan pendistribusian pupuk bersubsidi ini.

“Alhamdulillah Pak Mentan menaruh perhatian ke Bulukumba,” tambah Edy Manaf.

Khusus masalah pupuk, Edy Manaf juga telah mengumpulkan seluruh distributor di Bulukumba.

Pertemuan itu berlangsung di ruang rapat Bupati Bulukumba, beberapa waktu lalu.

Edy Manaf meminta distributor menjaga mata rantai distribusi pupuk, dan meminta melakukan pengawasan hingga tingkat pengecernya. Sehingga tak ada oknum pengecer yang menyalahgunakan wewenang, seperti menjual pupuk bersubsidi di atas harga. (***)

Pos terkait