Didampingi Wabup Takalar, Menteri KKP Wahyu Trenggono Memuji Tambak Superintensif Di Mangarabombang

  • Whatsapp

ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-TAKALAR. Wakil Bupati Takalar H. Achmad Se’re mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Trenggono saat melakukan kunjungan kerja di Takalar, Jumat 18/06/2021.

Menteri KKP, Wahyu Trenggono yang didampingi Wakil Bupati Takalar, H Achmad Se’re melakukan panen parsial pada Instalasi Tambak Percobaan (ITP) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) yang berlokasi di Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, kabupaten Takalar.

Muat Lebih

banner 728x90

Menteri KKP, Wahyu Trenggono memuji tambak superintensif ini dan meminta
Standarisasi pengelolaan tambak udang superintensif yang dikelola Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3).

Suasana Mentri KKP dilokasi tambak udang windu di punaga

Semoga ini bisa menjadi acuan masyarakat yang ingin menekuni budidaya udang vaname dengan hasil panen optimal. Dengan standarisasi juga, kendala-kendala yang dihadapi selama melakuma budidaya udang bisa diminimalisir.

“Harus ada standar yang kita keluarkan sebagai acuan dalam mengelola tambak superintensif ini. Misal standarisasi PH air, ukuran kolam, padat tebar, termasuk supply energinya. Sampai itu nemu, itu namanya penelitian. Jadi ada waktu penelitian yang jadi tolerensi sampai kita mendapat hasil paling optimal untuk disampaikan ke masyarakat dan industri,” harap pak Menteri Wahyu Trenggono saat berbincang dengan peneliti di lokasi.

Semoga dengan teknologi superintensif hasil panen bisa berkali-kali lipat lebih banyak dari hasil produksi tambak udang konvensional, semi intensif maupun intensif. Sebagai contoh, hasil panen per hektare tambak superintensif mencapai 40 ton per tahun. Operasional tambak ini juga lebih ramah lingkungan, sebab sudah dilengkapi dengan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).

Sementara itu, Wabup Takalar, Achmad Se’re mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah pusat atas digalakkannya program seperti tambak superintensif ini.

“Semoga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19 serta memotivasi bagi para petambak udang,” ujar H. Achmad Se’re.

“Kita juga sudah mendengar penyampaian langsung Bapak Menteri KKP RI bahwa solusi untuk memajukan petambak udang harus bergotong royong bersama-sama dengan semua yang punya kepentingan disini dengan semua lini, dan yang menguntungkan petambak. Ini merupakan salah satu solusi yang terbaik,” tutup H Achmad Se’re. (***)

Pos terkait