ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MANGGARAI BARAT. Beatrix Indah bayi berusia 9 bulan 27 hari asal Nana, dusun Longgo, desa Compang Longgo, kabupaten Manggarai Barat tidak memiliki lubang anus semenjak dilahirkan.
Yohanes Surdi ( 40 ) Ayah Beatrix mengisahkan bahwa putrinya dilahirkan di RSUD Komodo Labuan Bajo pada tanggal 31 Agustus 2020, pada saat itu dia tidak tahu bahwa putrinya tidak memiliki lubang anus, bahkan kata Yohanes, dokter dan perawat yang menangani persalinan tidak tahu terhadap kondisi yang dialami oleh putrinya.
” Putri saya lahirnya di RSUD Komodo pada tanggal 31 Agustus 2021, dan pada saat itu saya tidak tahu kalau kondisinya seperti ini, bahkan dokter dan perawat yang membantu persalinan anak saya saja tidak tahu, dan kami rawat inap selama tiga malam, paling yang ditanya sama dokter waktu itu apakah anak saya ini sudah baung air besar sama buang air kecil dan saya pun jawab sudah dokter dan akhirnya kami pulang ke rumah”, kisah Yohanes dikediamannya di Naba, Minggu ( 27/06/2021).
Kelainan yang dialami oleh putrinya setelah satu minggu pulang dari RSUD Komodo, Ia tahu setelah dirinya membersihkan kotoran ( BAB) putrinya.
” Saya tahu kelainan yang dialami oleh anak saya ini pada saat membersihkan fesesnya dan saya juga kaget bahkan keluarga besar saya ini menangis semua, padahal selama ini fesesnya ini keluar lewat melalui kemulauannya”, ungkap Yohanes.
Setelah itu, dirinya bersama dengan istrinya Edelberta Suryani ( 36) bergegas pergi periksa ke RSUD Komodo untuk mengetahui kondisi putrinya.
” Kami sudah pergi periksa ke rumah sakit, sesampainya di rumah sakit dokter yang menangani kami pada waktu adalah dokter poli umum, dan saran dari dokter untuk bertemu dengan dokter beda, dan dia bilang anak ini harus dioperasi”, ucapnya.
Karena kondisi ekonomi yang serba kekurangan akhir dia bersama istri lansung pulang kerumah, dalam perjalanan pulang, pikirannya tidak menentu, yang dia pikirkan saat itu adalah besaran biaya untuk operasi anaknya itu.
” Setelah mendengar saran dari dokter saya lansung pulang kerumah, dalam perjalanan saya selalu kepikiran terhadap biaya operasi dari anak saya ini, sejak saat itu saya berusaha untuk mencari uang, sampai saat ini juga belum belum dapat”, kisahnya.
Menurut cerita Yohanes, setiap kali putrinya buang air besar putrinya selalu menangis, apalagi kalau fesesnya itu kasar kadang dia mengeluarkan keringat bahkan sampai munta.
” Setiap kali dia ( Beatrix ) buang air besar dia selalu menangis, apalagi kalau fesesnya kasar dia mengeluarkan keringat bahkan sampai munta”, ceritanya.
Iya pun berharap agar anaknya Beatrix Indah bisa secepatanya dioperasi
” Harapan saya semoga dengan bantuan dari teman-teman ini anak saya secepat dioperasi dan saya mohon agar kiranya ada yang merasa iba dengan kondisi anak saya ini”, harapnya