ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MANGGARAI BARAT. Konsep Smart City yang akan dikembangkan di Labuan Bajo, kabupaten Manggarai Barat harus dikaji lebih mendalam, hal itu disampaikan oleh Wakil ketua II DPRD Manggarai Barat, Marselinus Jeramun diruang kerjanya, Selasa (29/06/2021).
Dari sisi semangat kata Marsel, rencana ini perluh di sambut baik, karena rencana ini tujuannya sangat mulia untuk mengangkat derajat kita orang Manggarai Barat ke level yang lebih tinggi.
“Pertama kita harus menyambut baik rencana ini, karena rencana ini menurut saya akan mengangkat derajat kita orang Manggarai Barat ke level yang lebih tinggi, jadi kita ingin diperlakukan sama dengan saudara-saudara kita yang ada di pulau Jawa dan Bali, itu hanya dari sisi semangat, hanya apakah dengan semangat ini sudah cukup? Nah ini yang saya kira perlu melakukan pendalaman atau pengkajian yang lebih luas”, katanya.
Menyandang status Smart City lanjut Ketua DPD PAN Manggai Barat itu tidaklah gampang, karena mengasumsi banyak yang harus terpenuhi, seperti penguasaan teknologi, komunikasi, asepek efisiensi, kualitas pelayanan, yang endingnya itu adalah kesejahteraan masyarakat.
“Karena tidak gampang menyandang status Smart City tadi itu, karena mengasumsikan banyak hal yang sudah terpenuhi, kalau catatan Smart City mengintegrasikan banyak berbagai macam hal seperti teknologi, penguasaan terhadap teknologi, komunikasi, aspek efisiensi, kualitas pelayanan, dan endingnya itu adalah kesejahteraan masyarakat, pertanyaan dasarnya itu, apakah aspek itu sudah terpenuhi atau tidak, apakah kualikasi menjadi Smart City sudah terpenuhi atau tidak?”, lanjutnya.
Iya juga mengatakan kalau melihat Manggarai Barat hanya di Labuan Bajo saja maka semuanya terpenuhi, tetapi kalau melihat Manggarai Barat secara utuh, maka ia pun menilai konsep Smart City terlalu cepat.
“Kalau kita melihat Manggarai Barat hanya di Labuan Bajo saja maka semuanya itu sudah terpenuhi, tetapi kalau kita melihat Manggarai Barat sebagai bagian yang utuh dalam bentuk 12 kecamatan ini, maka saya menilai ini terlalu cepat bahkan memaksa diri untuk menamakan diri kita sebagai Smart City”, lanjutnya.
Menurut Wakil Ketua II DPRD Mabar itu Mestinya yang harus diperhatikan adalah infrastruktur di Labuan Bajo berupa jalan kabupaten dan perluasan jaringan.
“Mestinya perbaiki dulu infrastruktur kita di Labuan Bajo sendiri saja belum terpenuhi jaringan 4G bahkan 3G dan 2G. Kemudian masyarakat kita dalam pengelolaan pertanian masih konvensional, nah dari semuanya itu tidak semuanya program baik itu kita sambut dengan gegap gempita, mestinya yang kita lakukan adalah pembenahan disetiap sektor”, ungkapnya. (***)








