Warga Dusun Handel Mabar Butuh Air Minum Bersih

  • Whatsapp
Warga Dusun Handel Mabar sedang Menimbah air di Kali Wae Mese.

ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MANGGARAI BARAT. Warga dusun Handel, desa Compang Longgo mengeluhkan ketersediaan air minum bersih yang menjadi kebutuhan pokok mereka.

Kepala dusun Handel M. Nurdin (49) mengungkapkan warga masyarakat dusun Handel mengonsumsi air kali Wae Mese sejak dari nenek moyang mereka.

Muat Lebih

banner 728x90

“Kami mengonsumsi air kali ini sudah sejak lama bahkan sejak nenek moyang kami tinggal dikampung ini”, ungkapnya saat ditemui oleh media ini dikediamannya, Sabtu (17/07/2021)

Menurut M. Nurdin, air kali yang dikonsumsi oleh masyarakat diduga telah dicemari oleh bahan pelumas, seperti oli, solar dan bensin karena dibagian hulu sungai Wae Mese sudah sejak lama ada aktivitas penambang pasir

“Air kali ini mungkin sudah dicemari oleh berbagai penyakit, soalnya sepanjang aliran sungai inikan sudah ada aktivitas galian penambang pasir, setiap hari dilalui oleh kendaran, sehingga air ini mungkin sudah dicemari oleh oli, solar ataupun bensin dari mobil, alat berat dan motor yang melintasi sungai ini”, ucapnya.

Bukan hanya pencemaran dari bahan bakar mobil dan alat berat, Muh. Nurdin juga mengatakan begitu banyak penyakit yang mencemari air sungai ini, entah itu dari sabun cucian warga, dan juga dari kotoran hewan.

“Sepanjang sungai ini ada masyarakat dari desa Compang Longgo yang mandi dan cuci disungai ini dan biasanya kalau sore hari banyak orang cuci mobil dan motor, bahkan air sungai ini juga jadi konsumsi hewan ternak warga, jadi bakal tidak mungkin hewan ternak seperti sapi dan kerbau tidak membuang kotoran disungai ini, apalagi seperti hewan kerbau itu kubangannya kan disungai ini”, katanya.

Muh. Nurdin juga menjelaskan di desa Compang Longgo sudah sudah dipasang Jaringan pipa air minum bersih namun sampai saat ini pun jaringan pipa tersebut belum berfungsi.

“Memang di desa Compang Longgo termasuk di dusun Handel ini sudah dipasang pipa proyek air minum bersih dan itu dikerjakan pada tahun 2014 lalu, namun sampai saat ini pun pipa tersebut belum dialiri air”, jelasnya.

Siti Amina salah seorang warga kampung Handel mengisahkan bahwa ia dan semua warga kampung Handel menimba air di sungai sudah lama.

“Kami sudah lama menimba air disini pak, mau bagaimana lagi hanya ini saja sumber air warga sini”, kisahnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa memang masyarakat disini sering menderita diare tetapi tidak ditahu apakah penyebabnya itu karena konsumsi air sungai ini atau tidak.

“Memang kami disini pak sering menderita diare dan penyakit lain, tapi tidak ditahu apakah penyakit itu karena minum air sungai ini atau tidak”, lanjutnya.

Ia pun berharap kepada pemerintah daerah kabupaten Manggarai Barat agar bisa memerhatikan kebutuhan mereka di kampung Handel ini.

“Saya harap agar pemerintah bisa memperhatikan kami disini, lebih khusus ketersediaan air bersih ini, dikampung kami ini sudah pasang pipa jadi saya mohon agar bisa memanfaatkan pipa itu agar kami bisa menikmati air bersih”, harapnya. (***)

Pos terkait