ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MAKASSAR. Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dalam usianya yang menuju 11 tahun kembali menjadi salah satu lokasi KKN Mahasiswa Unhas gelombang 106 Parang Tambung 09/08/2021.
Rahman Rumaday Founder Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) atau biasa disapa Bang Maman kepada media menyampaikan rasa syukur komunitasnya kembali menjadi lokasi KKN mahasiswa Unhas.
“Alhamdulillah K-Apel Komunitas kecil yang lahir dari hati membina dengan cinta dan mendampingi dengan kasih sayang teringat dengan sebuah sabda sang utusan langit, kenikmatan yang paling mengagungkan setelah iman adalah memberikan kebahagiaan kepada orang lain itulah yang kemudian menajdi alasan menjadi fokus gerakannya membina dalam bidang pendidikan dan bidang pemberdayaan masyarakat” ujarnya.
Atas dukungan masyarakat, RT, RW dan pemerintah Kelurahan Parang Tambung, Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) setiap tahun selalu ada mahasiswa yang KKN atau PKL di K-Apel kali ini mahasiswa KKN dari kampus Unhas.
“Kehadiran mahasiswa KKN ini kami sangat terbantu dalam proses belajar yang berlangsung di pusat pengembangan potensi masyarakat yang ada di Lorong 8 Jalan Daeng Tata III oleh karena program yang dibawa sejalan dengan program pembinaan yang ada di K-Apel ungkap bang maman pria berkaca mata itu” ucapnya.
Sementara itu Muh. Rafli, Ketua kelompok Mahasiswa KKN tersebut menyampaikan bahwa yang kami lihat di Komunitas Anak Pelangi ini sebagai wadah untuk mengejewantahkan fungsional dari pendidikan itu sendiri Karena fungsional dari pendidikan itu sendiri tidak serta-merta hanya guru yang berada di sekolah formal saja tapi fungsi pendidikan itu harus didukung dari elemen-elemen yang ada di sekitarnya seperti masyarakat lingkungan dan juga orang tua.
“Bahwasanya guru hanya menjadi titik dimana pendidikan sampai di gedung sekolah formal saja diluar itu sudah lepas tanggung jawabnya sebagi guru untuk anak yang dididik oleh karena itu komunitas anak pelangi (K-Apel) sendiri adalah salah elemen dari sekian elemen yang ada untuk ikut membentuk karakter anak bangsa melalui pendidikan non formal dalam mensukseskan cita-cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan bangsa” ujar Muh.Rafli.
Yang unik kami lihat dari Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) ini adalah dia Komunitas sosial biasa yang pembinaannya bertumpuh pada pendidikan dan pemberdayaan masyarakat tapi dia punya sistem pembinaan yang dijalankan dalam membina anak-anak dan masyarakat umum tidak beda jauh bahkan sama persis seperti sistem pengajaran yang ada di sekolah formal, misal kalau disekolah formal ada namanya Silabus dan RPP sementara di Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) ada namanya GBHRP, RPP dan JKM. Olehnya itu, proker yang kami bawa menyesuaikan dengan sistem yang sudah berjalan di K-Apel” tutup Rafli mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Unhas. (***)