ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MANGGARAI BARAT. Dalam rangka mendukung Destinasi Wisata Super Prioritas Labuan Bajo Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) melaksanakan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (KRL) yang membutuhkan bibit-bibit tanaman kayu-kayuan maupun tanaman Multy Purpose Tree Species (MPTS) guna menunjang hal tersebut diperlukan Persemaian Modern di Labuan Bajo.
Proyek Pembangunan Persemaian Modern di Labuan Bajo yang berlokasi di Lingko Satar Kodi, desa Nggorang, kecamatan Komodo, kabupaten Manggarai Barat. Luas lokasi yang dibutuh dalam proyek pembangunan tersebut seluas 30 Ha.
Salah seorang warga kampung Nggorang selaku pekerja proyek Pembangunan Persemaian Modern mengatakan bahwa proyek tersebut adalah program pemerintah pusat tentunya telah melalui berbagai kajian yang berhubungan dengan Hutan Lindung.
“Ini adalah proyek pembangunan dari pemerintah pusat dan uang dari negara untuk kita yang ada disini, pemerintah pusat juga sudah melalui tahapan-tahapan sehingga proyek ini bisa bekerja pada tahap kedua ini”, ungkap pria yang disapa Marto kepada media ini, Jumat (27/08/2021).
Ia menjelaskan berbagai proses sebelum dibuka proyek pembanguan persemaian ini telah dilakukan, entah itu secara adat maupun secara kepemerintahan.
Marto menjelaskan memang dalam lokasi pembangunan pembibitan Modern terdapat dua titik mata air, namun pada musim kemarau air tersebut akan kering.
“Kalau dalam lokasi proyek ini terdapat dua titik mata air, kalau musim kering begini airnya sudah tidak mengalir, kalau sumber mata air yang besar itu berada diluar lokasi ini dan itu tidak benar kalau sumber mata air Satar Kudi berada dalam lokasi pembangunan ini”, jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa proyek pembangunan persemaian modern ini tentunya sangat menguntungkan bagi masyarakat, apalagi proyek ini bersifat permanen.
“Ini proyek ini sangat membantu masyarakat disini nanti, pembangunan persemaian pastinya membutuhkan tenaga kerja, sehingga masyarakat yang ada di Labuan Bajo ini bisa kerja disini, tolonglah ini program pemerintah untuk membantu ekonomi kita, dan hasil anakan itu nanti akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat, mari kita sama mendukungnya”, lanjutnya.
Pada kesempatan terpisah Kepala UPT KPH Manggarai Barat Stefanus Nali mengungkapkan lokasi Satar Kodi telah ditetapkan sebagai lokasi persemaian modern karena kawasan hutannya tidak terlalu padat.
“Kita memilih lokasi Satar Kodi itu karena kawasan hutannya tidak terlalu padat dan kenapa dulu disebut Satar Kodi karena lokasi tersebut ditumbuhi banya alang-alang sehingga disebut Satar Kodi itu cerita awalnya”, ungkapnya.
Ia juga menjelaskan di lokasi tersebut ada beberapa area yang masih kosong dan juga area tesebut bisa di akses oleh masyarakat yang keluar masuk Labuan Bajo untuk mengambil benih yang diproduksi di lokasi tersebut.
“Disamping itu juga ada beberapa area yang masih kosong, kenapa kita memanfaat area tersebut kita gunakan persemaian permanen? yang pertama aksesnya bagus sehingga setiap masyarakat yang keluar masuk di Labuan Bajo ini dengan mudah mengambil benih disana nanti, karena daerah itu nanti menjadi sumber benih target produksi benih dalam satu itu nanti adalah 5 juta pohon”, jelasnya.
Ia juga menambahkan bibit yang akan dihasilkan nanti berupa kayu-kayuan endemik Flores dan menyediakan bibit buah-buahan untuk ditanami oleh masyarakat.
“Bibit yang akan dihasilkan nanti terdiri dari kelompok kayu-kayuan endemik flores dan menyediakan bibit buah-buahan untuk ditanami dilahan-lahan kosong milik masyarakat”, tambahnya.
Menurut Stefanus, Proyek Pembangunan persemaian modern yang berlokasi di Satar Kodi bukan sebuah bentuk perambahan hutan karena proyek tersebut bukan untuk kepentingan pribadi maupun swasta yang mencari keuntungan.
“Kegiatan ini bukan perambahan hutan karena bukan untuk kepentingan pribadi dan juga perusahaan swasta yang mencari keuntungan sedangkan kegiatan ini sebenarnya adalah bagian pelayanan kepada masyarakat dalam hal pengelolaan hutan terutama dalam rangka perceparan upaya rehabilitasi lahan kritis di seluruh wilayah daratan flores umumnya dan wilayah kabupaten manggarai barat khususnya”, ucapnya. (***)