ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MAKASSAR. Sebanyak 171 guru dan 20 Kepala Sekolah SD di Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, mengikuti Diklat Literasi dan Numerasi Guru dan Kepemimpinan Kepala Sekolah melalui Program Organisasi Penggerak (POP) Ditjen GTK Kemendikbudistek RI Tahun 2021.
Program Organisasi Penggerak (POP) Ditjen GTK Kemendikbudistek RI yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia di Kabupaten Jeneponto dari September-Desember 2021 merupakan program Kerjasama yang bertujuan untuk meningkatkan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Diklat dan Sosialisasi Teknis Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulsel diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Sabri, Senin, 27 September 2021.
Acara pembukaan secara daring via zoom meeting turut dihadiri Bupati Jeneponto diwakili Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto, Mukhtar Mukhlis, Ketua Badan Pengurus Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia, Anirwan, Ketua Tim Penyelenggara Diklat Literasi Numerasi Program Organisasi Penggerak, A.M.Azhar Aljurida, serta para Guru dan Kepala Sekolah peserta pelatihan.
“Bersyukurlah teman-teman Guru dan Kepala Sekolah di Jeneponto, karena hanya empat daerah di Sulsel yang mendapat Program Organisasi Penggerak,” kata Sabri.
Dia menjelaskan, organisasi yang terpilih menyelenggarakan Diklat Literasi dan Numerasi (yakni Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia, red) akan menyelenggarakan program rintisan peningkatan kualitas Guru dan Kepala Sekolah terkait literasi dan numerasi.
Program Organisasi Penggerak (POP) diharapkan membantu menginisiasi Sekolah Penggerak yang idealnya memiliki empat komponen, yaitu pertama, Kepala Sekolah memahami proses pembelajaran siswa dan mampu mengembangkan kemampuan guru dalam mengajar. Kedua, Guru berpihak kepada anak dan mengajar sesuai tahap perkembangan siswa.
Ketiga, Siswa menjadi senang belajar, berakhlak mulia, kritis, kreatif, dan kolaboratif (gotong royong), serta keempat, terwujudnya Komunitas Penggerak yang terdiri dari orang tua, tokoh, serta organisasi kemasyarakatan yang diharapkan dapat menyokong sekolah meningkatkan kualitas belajar siswa.
Ketua Badan Pengurus Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia, Anirwan, menjelaskan, Literasi Numerasi merupakan kecakapan seseorang menggunakan numerik dalam kehidupan sehari hari.
“Pelatihan yang akan kami laksanakan di Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto melalui Program Organisasi Penggerak (POP) Ditjen GTK Kemendikbudristek RI adalah Pelatihan Literasi Numerasi Guru dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Dengan hadirnya pelatihan ini, guru dapat meningkat pengetahuan dan keterampilannya terkait literasi numerasi sehingga nantinya pengetahuan tersebut dapat berdampak pada peningkatan kualitas siswa, serta Kepala Sekolah mampu merencanakan sekolahnya menjadi sekolah yang bernuansa literasi numerasi” ujar Anirwan. (***)








