POP Kemdikbudristek RI Perkuat Mutu Literasi Numerasi di Jeneponto

  • Whatsapp

ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-MAKASSAR. Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia, sebagai salah satu Ormas yang dinyatakan lolos dan memenuhi kualifikasi untuk menjalankan Program Organisasi Pengerak (POP) Ditjen GTK Kemdikbudristek RI, secara resmi melakukan launching program nasional ini pada hari Senin, 27 September 2021. kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 171 orang Guru dan Kepala Sekolah dari 20 sekolah sasaran yang akan mengikuti program Diklat Literasi Numerasi di Tahun 2021.

Sekertaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Sabri mengungkapkan bahwa Pemerintah daerah Kabupaten Jeneponto dan para guru yang akan mengikuti kegiatan ini harus bersyukur dan berbangga dapat mengikuti program nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi, disebabkan tidak semua daerah memiliki kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini

Muat Lebih

banner 728x90

“Pemerintah dan Guru-Guru di Kabupaten Jeneponto harus bersyukur dan berbangga tidak semua daerah bisa mendapatkan program seperti ini, semua pihak harus berpartisipasi mensukseskan kegiatan ini, apalagi tema pelatihan yang diusung memang menjadi program nasional saat ini yaitu literasi numerasi” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Sabri yang mewakili Gubernur Sulsel.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto, Mukhlis Mukhtar mengungkapkan bahwa dengan hadirnya program organisasi penggerak di Kecamatan Bangkala Barat, akan semakin memperkuat mutu pendidikan di Kabupaten Jeneponto yang memang selama ini menjadi prioritas pemerintah khususnya Dinas Pendidikan.

“Selama ini kami memang sangat berfokus pada segmen peningkatan mutu dan kompetensi guru, saya secara pribadi memberikan perhatian besar pada komponen ini, kalau guru-guru kita berkualitas maka peserta didik kita juga akan ikut berkualitas, kami berterima kasih kepada Kemdikbudristek dan Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia memilih Kabupaten Jeneponto sebagai daerah sasaran program ini, dan kami akan mendukung penuh program ini” ujar Muhktar Mukhlis.

Ketua Badan Pengurus Nasional Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia, Anirwan dalam sambutannya mengungkapkan institusi yang dipimpinnya selama ini memang berfokus pada pengembangan pendidikan dan sumber daya manusia nasional, sehingga pada saat dilakukan seleksi dan rekrutmen Ormas untuk berlomba meramu inovasi untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah. Kami langsung membentuk tim untuk melakukan riset untuk menyusun konsep program yang akan diusulkan di kementerian, dan alhasil dari 153 ormas yang dinyatakan lolos Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia dengan daerah sasaran Kabupaten Jeneponto dinyatakan berkualifikasi dan memenuhi syarat sebagai penyelenggara.

“Komposisi SDM di instutusi kami memang rata-rata dari kalangan dosen,peneliti dan praktisi bidang pendidikan, sehingga ketika kita mendapatkan informasi bahwa kemendikbudristek mengajak Ormas untuk berkolaborasi memajukan pendidikan, kami langsung melakukan riset dan menyusun konsep untuk diajukan dan alhamdulilah dinyatakan lolos, konsep yang kami usung adalah penguatan Literasi, Literasi Numerasi dan Pembentukan karakter yang ditransformasikan kepada Guru dan Kepala Sekolah melalui pelatihan” ujarnya.

Ketua Tim Penyelenggara Diklat POP Intelektual Madani Indonesia, Azhar Aljurida, mengemukan bahwa Diklat yang diikuti oleh para Guru dan Kepala Sekolah di Tahun 2021 akan berjalan selama kurang lebih empat bulan dimulai pada bulan September hingga Desember 2021, dengan metode pelatihan secara virtual, untuk menjaga mutu pelatihan sejumlah strategi dan upaya telah disusun dengan rapi oleh Tim Penyelenggara Diklat dengan harapan diakhir kegiatan para Guru dan Kepala Sekolah dapat dinyatakan lulus dan menerima sertifikat telah mengkuti pelatihan.

“Kami sadari betul bahwa pelatihan peningakatan komptensi Guru dan Kepala Sekolah melalui Diklat Literasi Numerasi ini bukan pekerjaan yang mudah, keberhasilan kami sebagai penyelenggara ukurannya bukan pada berjalannya Diklat saja, tapi lebih kepada outcome yang dihasilkan. Program ini berhasil jika beberapa indikator tercapai seperti terjadinya peningkatan hasil belajar pada siswa, dan sekolah sasaran lolos dalam Asesment Komptensi Minimun dan survey karakter, peserta Diklat kami dinyatakan lulus” ujarnya.

“Sebagai penyelenggara kami tidak mau bermain-main dengan hasil yang akan dicapai. Olehnya itu, kami menyusun kurikulum literasi numerasi dengan 27 komponen mata Diklat dan diajarkan oleh para akademisi dari berbagai perguruan tinggi dan instruktur nasional dari bidang keahlian matematika hal ini kami lakukan untuk betul-betul memastikan hasil yang memuaskan” tutupnya. (***)

Pos terkait