ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-JENEPONTO. Kasus dugaan pencabulan terjadi di wilayah Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Senin (11/7/2022).
Informasi tersebut bocor saat salah satu akun facebook mengunggah postingan gambar ilustrasi bayi disertai narasi “Tidak diviralkan, ada Bayi umur 1 tahun lebih diperkosα di Kabupaten Jeneponto, padahal sudah dua hari kejadiannya” tulis akun facebook Amirawati Amira Wati yang diunggah pada Jumat (15/7/2022) lalu.
Atas unggahan itu, media ini mencoba menggali informasi demi mengumpulkan data yang valid.
Alhasil, kabar itupun dinyatakan benar saat ibu korban yakni NA, memberikan keterangan kepada awak media terkait peristiwa tragis yang dialami buah hatinya.
NA bercerita, bahwa awal mula anaknya sebut saja R yang masih berusia 1 tahun 7 bulan dititipkan di rumah orang tuanya saat akan berziarah ke kampung Bulo-bulo.
“Saya simpan (di Rumah Orang Tua), saya pergi ziarah bersama anakku, sama adek yang bernama Wahyu” Ujar NA mengawali perbincangan pada Sabtu (16/7/2022).
Setelah berziarah, NA pun langsung pulang ke rumahnya dan masih menitip anaknya di rumah Orang Tuanya.
“Sepulang ziarah saya singgah ke warung, kasi singgah bakso, itupun saya dipinggir jalan, nda masuk, nda sempat bertanya, saya pulang, sampai dirumah, tidur”. lanjutnya.
Keesokan harinya, NA merasakan firasat buruk dan langsung menjemput anaknya dipagi hari.
“Keesokan harinya saya memutuskan pergi jemput anakku karena rindu dan memang firasat tidak enak”. ucapnya.
Diperjalanan pulang, R sempat rewel dan merengek, namun NA tidak menaruh rasa curiga karena hal tersebut menurutnya hal yang wajar bila terjadi pada anak kecil.
Namun beberapa jam kemudian saat tiba di rumahnya, NA pun lantas kaget saat melihat R membuka sendiri popoknya dan melihat kemaluan balitanya itu nampak sobek, padahal dirumahnya tidak ada orang lain yang bertamu.
“Disini dikasur dia terbaring, dia buka sendiri popoknya, spontan saya lihat, saya terkejut, kaget lihat, kenapa kelamin anak saya berbeda dari hari sebelumnya” Ungkap NA sambil menangis.
Saat itupun dirinya langsung menghubungi tetangganya yang juga mempunyai balita.
NA menghubungi tetangganya tersebut untuk membandingkan kelamin balitanya dengan kelamin balita tetangganya itu.
“terus saya ingin meyakinkan bahwasanya yang saya lihat ini tidak salah, saya telepon tetangga yang dekat disini, saya bandingkan kelamin anak saya dan kelamin anak mereka, disitu memang mereka bilang robek, sudah beda”. lanjut NA yang terus-terusan menangis.
Tak cukup sampai disitu, tetangganya pun mencoba menghubungi seorang Bidan untuk lebih memastikan kondisi anak NA, namun lagi-lagi NA mendapatkan jawaban serupa dan dianjurkan agar segera membawa anaknya ke Rumah Sakit.
“Sampai-sampai tetangga saya telepon Bidan Ema, bidan Ema lihat, robek, cepat larikan ke Rumah Sakit sebelum pendarahan atau inveksi” ucap NA yang masih saja menangis.
Sesampainya di Rumah Sakit, hal senada pun diucapkan sang Dokter.
“Sampai di Rumah Sakit saya tanya dokter, dokter kenapa anakku? Kata dokter anakta robek”. Sontak, NA pun menghentikan perbincangan karena tak kuasa menahan tangis.
Atas peristiwa ini, Dokter pun menyarankan NA agar segera merujuk anaknya ke Rumah Sakit di Makassar demi mendapatkan pertolongan medis yang memadai.
Namun, permintaan dokter tak diindahkan NA lantaran terkendala biaya.
“Saya terbentur disitu, biaya” pungkas Ibu 3 anak ini.
R pun diketahui belum memiliki BPJS, hingga membuat NA putus asa dan merasa tak sanggup jika mengandalkan pengobatan lewat jalur umum yang biayanya terbilang mahal.
Sementara itu, kasus ini telah dilimpahkan ke Mapolres Jeneponto pada 14 juli 2022 lalu dengan bukti laporan polisi yang diperlihatkan ke awak media.
Ia pun berharap agar anaknya segera mendapatkan keadilan.
Penulis : Agung Rola