ARLISAKADEPOLICNEWS.COM – MAKASSAR. Ada ungkapan “Proses Tak Mengkhinati Hasil” mungkin ungkapan ini sangat cocok dengan perjuangan gigih oleh salah seorang Mahasiswa S3 Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fisip Unhas.
Setelah melalui proses yang begitu panjang, Rektor Universitas Hasanuddin Makassar mengeluarkan undangan Sidang Ujian Promosi Doktoral tepatnya pada tanggal 15 Agustus 2022 di Aula Prof. Syukur Abdullah Fisip Unhas.
Sontak kabar itu pun menjadi jawaban yang berharga bagi Anirwan dan juga menjadi kebanggaan semua keluarga, kerabat dan juga kolega karena untuk mencapai gelar tersebut tentu membutuhkan waktu yang panjang, perjuangan dan juga kesabaran teruji.
Anirwan yang hari ini telah mencapai gelar Doktornya setelah dinyatakan berhasil mempertahankan Disertasinya di hadapan para penguji, dengan judul “Implementasi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan di Kota Makassar”, ia dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan.
Promosi Doktor ini di promotori oleh Prof. Dr. H. Muh. Akmal Ibrahim, M Si, Ko-Promotor I oleh Dr. Hasniati, S Sos., M.Si, dan Ko-Promotor II oleh Dr. Suryadi Lambali, MA
Sementara tim Penguji Internal oleh Prof. Dr. Alwi, M.Si selaku penguji 1, Dr. H. Nurdin Nara, M.Si selaku penguji 2, dan Dr. Muhammad Yunus, MA selaku penguji 3, serta Dr. Andi Aslinda, M.Si selaku penguji eksternal dari Universitas Negeri Makassar (UNM).
Pria kelahiran Kabupaten Wajo, tepatnya di Gilireng, 10 Maret 1981 itu mempertahankan Disertasinya dengan penekanan dalam penelitiannya terkait pendataan dan penyaluran bantuan yang merupakan program nasional atau pusat yang diimplementasikan oleh Dinas Sosial yaitu program PKH dan BPNT.
Ia memaparkan, masalah kemiskinan merupakan masalah sosial yang membutuhkan pendekatan kompleks, baik penanggulangan kemiskinan melalui program pemerintah, hingga keterlibatan berbagai komponen diluar pemerintah.
Dalam Disertasinya, ia menggunakan teori Soren C.Winter (2003) yang menekankan pada hubungan keluaran (proses implementasi) dan hasil implementasi. Menurut Winter, keberhasilan implementasi kebijakan dipengaruhi oleh tiga variabel, yakni perilaku organisasi dan antar organisasi, perilaku street level beraucratic, perilaku kelompok sasaran. Hasil implementasi menyangkut kinerja dan dampak kebijakan.
Temuan hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa terjadi pragmentasi pada tataran implementasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kota Makassar menyebabkan tidak signifikannya penurunan angka kemiskinan, sehingga tidak memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan kebijakan, yakni pemenuhan hak-hak dasar dan peningkatan taraf hidup berkelanjutan bagi masyarakat miskin kota Makassar.
Berdasarkan hasil temuannya, ia kemudian menawarkan suatu rekomendasi model implementasi kebijakan sebagai justifikasi Kebaruan (Novelty) penelitian disertasinya, yakni Model Transformasi Implementasi Kebijakan, yakni, Transformasi Street Level Beraucratic, Transformasi Pola Koordinasi Kelembagaan, dan Transformasi Budaya Masyarakat Miskin, agar implementasi kebijakan penanggulangan kemiskinan dapat lebih optimal dan berhasil.
“Jika terjadi transformasi pelaksana kebijakan secara otonom, hierarki, dan terpadu, maka implementasi kebijakan di Kota Makassar akan lebih efektif dan optimal (berhasil)” tutupnya. (***)