BRI Tanjung Redeb Tuding Agen BRI Link Jeneponto Lenyapkan Uang Nasabahnya, BRI Jeneponto Membantah

  • Whatsapp

ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-JENEPONTO. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, menuding bahwa Agen BRI Link di wilayah Jeneponto lenyapkan uang nasabahnya senilai 20 juta rupiah lebih.

Ungkapan ini disampaikan oleh pemilik rekening, Muhdianto sapaan Anto (25) saat mendatangi BRI Tanjung Redeb beberapa waktu lalu.

Muat Lebih

banner 728x90

Anto membeberkan, bahwa pihak Agen yang berlokasi di Bontomanai, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto telah melakukan transaksi sebanyak 10 kali, seperti penarikan tunai dan cek saldo rekening.

“Pihak Bank disini (BRI Tanjung Redeb) yakin sekali, dia bilang ke saya, saya percaya sama bapak, nda mungkin bapak yang melakukan, pelakunya Agen ini, karena nda mungkin itu nasabah cek saldo abis itu cek saldo lagi, baru menarik, cek saldo, cek saldo lagi, baru narik lagi, ada 10 kali disitu transaksinya”. Ujar Anto melalui via telepon, Selasa (3/9/2022).

Pihak Bank pun menawarkan data kepada Anto apabila ingin menindak lanjuti laporannya di pihak berwajib Polres Jeneponto.

“Nabilang ji juga pihak Bank disini toh, kalau mauki lanjut di Polres saya kasikanki ini data transaksinya, karena Bank disini yakin sekali”. Terangnya seperti yang diucapkan pihak BRI

Anto juga menyoroti CCTV yang tiba-tiba saja rusak saat uangnya dibobol, hingga membuatnya merasa yakin bahwa tabungannya raib oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kutanya itu CCTVnya, cuma pas kesana dia bilang rusak, terus rusaknya juga pas ada transaksi, itu patut dicurigai sebenarnya”, sesalnya

Namun disisi lain, Pimpinan Cabang BRI Jeneponto Yandi Suryandi justru menyalahkan Anto selaku nasabah. Menurutnya, pihak nasabah harusnya menjaga privacy.

“Kalau tidak ada kartu dan pin ATMnya dia gak akan transaksi tuh, jadi ini tuh berarti ada yang make kartunya, di Agen BRI Link, yang tahu tentang pinnya, nah itu yang tidak diakui oleh bapaknya” Ucap Yandi di Kantornya, pada Rabu (31/9/2022)

Yandi pun menuturkan, bahwa pihaknya tidak bisa melakukan pengembalian karena kasus ini bukan social enginering, skimming/duplikat kartu.

“Ya ini sulitnya karena lokasinya berdekatan, kalau misalkan bapak itu masih di Morowali, kemudian transaksinya disini bisa dikatakan social enginering” Ucapnya

Padahal saat kejadian, Anto disaksikan oleh banyak keluarganya yang sedang asik berkumpul. Namun yang membuatnya heran, rekening miliknya terjadi transaksi padahal kartu dan buku rekening ada di rumah.

Ia hanya berharap, agar uang dari hasil jeri payahnya menjadi karyawan tambang nikel di Sulawesi Tengah segera dikembalikan. (***)

Penulis : Agung Rola

Pos terkait